Kamis 24 Mar 2022 18:36 WIB

Media Digital dan Kenicayaan Inovasi Dakwahkan Islam

Media digital sangat penting untuk sebarkan dakwah Islam saat ini

Rep: Erdy Nasrul / Red: Nashih Nashrullah
Seminar nasional dengan tema “Transformasi Agama dalam Media Komunikasi dalam Tatanan Masyarakat Digital” yang diselenggarakan Fakultas Dakwah & Komunikasi Islam (FDKI) Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor pada Kamis (24/3/2022). Seminar menggaribawahi pentingnya kebaruan dakwahkan Islam
Foto:

Hal itu disampaikannya dalam seminar nasional dengan tema “Transformasi Agama dalam Media Komunikasi dalam Tatanan Masyarakat Digital” yang diselenggarakan Fakultas Dakwah & Komunikasi Islam (FDKI) Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor pada Kamis (24/3/2022).  

Kedua adalah kolaborasi. Dakwah digital meniscayakan kolaborasi dan kerjasama. Para dai yang aktif dalam melakukan dakwah digital tidak bisa bekerja sendirian.

Mereka harus bekerja dengan tim, meskipun kecil. Tim ini yang akan menyiapkan hal-hal teknis, mulai dari menyiapkan kamera, mengambil gambar dan atau suara, mengedit konten hingga menyebarkannya melalui media sosial.  

Kolaborasi juga dapat dilakukan dengan menghadirkan tokoh masyarakat dan melakukan dialog keagamaan yang disebarluaskan melalui media sosial. Bisa juga kolabirasi dilakukan oleh dua orang Dai yang melakukan Dakwah Digital secara bersama-sama.   

Ketiga adalah pengguna atau users. Kesuksesan Dakwah Digital secara kuantitatif dapat dilihat dari seberapa banyak followers di akun sang Dai di media sosialnya. 

Pengguna atau users merupakan mad’u atau khayalak yang memang sedang dan haus akan pencarian ilmu keislaman di media sosial. 

Pakar Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, menjelaskan  penggunaan media digital untuk efektivitas dakwah menjadi keniscayaan. “Ini merupakan era baru, media baru yang digunakan banyak orang saat ini,” kata Gun Gun. 

Mengutip data penelitian PPIM UIN Jakarta, Gun Gun menyebutkan, 54,87 persen pengguna internet memperoleh pengetahuan agama melalui internet. Dalam hal ini adalah media sosial, blog, dan portal berita. Berikutnya adalah buku, saluran televisi, pengajian umum, media cetak, seperti majalah, buletin, selebaran, dan lainnya. 

“Anak-anak muda banyak mendapatkan pengetahuan agama dari konten digital yang tersebar di internet. Ini menunjukkan bahwa kita harus memperbanyak konten keislaman yang menguatkan nilai wasathiyah dan kebangsaan, sehingga banyak orang mendapatkan pemahaman keislaman yang rahmatan lil ‘alamin,” kata Gun Gun. 

Rektor Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor Saiful Falah menjelaskan, mahasiswa di tempatnya berkhidmah mendorong dakwah digital berjalan maksimal, yaitu dengan membuat film bernuansa Islami berjudul Memilihmu. Film ini ditayangkan perdana di Cineapolis Lippo Plaza Kebun Raya Bogor.  

"Semoga nanti ada film-film Islami lainnya yang dihasilkan mahasiswa kami dan pegiat bisnis kreatif," kata Saiful.  

Rektor memaparkan, dakwah Islam sudah berjalan sejak 14 abad silam. Dimulai dari Rasulullah SAW berdakwah di Makkah, Madinah, dan sekitarnya. Kemudian dilanjutkan para sahabat, tabiin, salafus shalih, dan para ulama hingga detik ini. Dakwah tak pernah mati. Selalu membersamai gerak langkah manusia setiap saat. 

“Di mana kita hidup, insya Allah ada ulama yang meneruskan dakwah Rasulullah. Kita harus mendukung seruan tauhid ini dengan hikmah, mauizhah hasanah, dan cara-cara terbaik yang menggugah hati. 

Media digital adalah sarana yang strategis untuk berdakwah. Mari sama-sama kita ramaikan dakwah dengan menggunakan sarana tersebut, sehingga banyak orang tercerahkan dengan pemahaman keislaman dan keindonesiaan yang penuh kearifan,” ujarnya. 

Baca juga: 3 Tanda yang Membuat Mualaf Eva Yakin Bersyahadat

Dekan Fakultas Dakwah & Komunikasi Islam (FDKI) Institut Ummul Quro Al-Islami, Teddy Khumaedi, mengatakan  pendakwah masa kini harus punya kemampuan berdakwah secara digital. 

Ini bagian dari perkembangan teknologi yang harus diwarnai nilai keislaman cepat tersebar dan tertanam di hati banyak orang. 

 

"Kita jaga legasi para pendahulu dengan sungguh-sungguh mengajak masyarakat kepada kebaikan," Kata Dekan Fakultas Dakwah & Komunikasi Islam (FDKI) Institut Ummul Quro Al-Islami Teddy Khumaedi.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement