Kamis 10 Mar 2022 17:36 WIB

MUI: Rapat Kesekjenan Belum Bisa Terima Pengunduran Miftachul Akhyar

MUI akan membahas pengunduran Miftachul Akhyar sesuai mekanisme organisasi.

Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan saat berkunjung ke kantor Republika di Jakarta, Kamis (18/11). MUI: Rapat Kesekjenan Belum Bisa Terima Pengunduran Miftachul Akhyar
Foto:

"Ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi)," kata Kiai Miftah.

Wakil Ketua MUI Anwar Abbas berharap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperbolehkan Miftachul Akhyar tetap memimpin Majelis Ulama Indonesia karena sosoknya masih dibutuhkan demi meneruskan agenda-agenda umat.

"Dengan jiwa besar dari pimpinan dan warga NU, tetap membolehkan Bapak KH. Miftachul Akhyar untuk tetap memimpin MUI. Kami harapkan persatuan dan kesatuan umat akan bisa kita jaga serta pelihara dan akan bisa kita buat untuk lebih kuat lagi dari masa-masa sebelumnya," kata Anwar Abbas, Kamis (10/3/2022).

Anwar mengaku kaget dan sedih atas keputusan Miftachul Akhyar yang mengundurkan diri dari kursi pimpinan MUI. Keputusan Kiai Miftah itu berdasarkan hasil ahlul halli wal aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 NU yang meminta agar tak rangkap jabatan dan fokus pengembangan organisasi PBNU.

Bagi Anwar, Kiai Miftah adalah seorang tokoh dan ulama serta pemimpin yang rendah hati dan sangat dibutuhkan serta diharapkan akan bisa mempersatukan umat. Ia pun mengaku heran mengapa NU tidak membolehkan dan merelakannya melaksanakan tugas besar di MUI.

"Yang membuat saya menjadi semakin bingung lagi karena sepanjang pengetahuan saya NU itu sudah menegaskan jati dirinya bahwa dia bukan hanya untuk dirinya saja tapi juga untuk umat dan bagi bangsa. Tapi mengapa NU tidak mau mendengar suara hati dari kami-kami yang ada di MUI terutama mereka-mereka yang bukan dari NU ini," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement