REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) segera menggandeng negara-negara Barat untuk mengakhiri genosida di Gaza Palestina.
Kiai Anwar merasa geram atas tindakan Israel yang semakin menggila dengan melakukan genosida terhadap warga Gaza. Untuk itu, dia meminta agar OKI segera mengambil langkah-langkah strategis.
Salah satunya dengan menggandeng negara-negara Barat yang saat ini mulai memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
"Sesuai dengan spirit pendirian OKI pada 1969, maka sudah saatnya kini OKI mengambil langkah strategis ke negara-negara Barat yang saat ini mulai memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina," kata Kiai Anwar kepada MUIDigital, Rabu (10/9/2025).
Apalagi, pada Selasa (9/9/2025) 2025, Israel semakin menunjukkan kebrutalannya dengan memborbardir wilayah di Qatar dengan dalih untuk melumpuhkan kekuatan kelompok Hamas yang berada di negara tersebut.
Sebelumnya, Israel juga telah memborbardir wilayah Yordania dan Suriah dengan alasan serupa. Dari sekian negara yang pernah jadi sasaran serangan Israel seperti Irak, Yaman, dan Lebanon itu hanya Iran yang berani memberikan perlawanan secara serius.
Kiai Anwar menegaskan OKI harus segera merapatkan barisan untuk memberikan dukungan secara lebih terukur untuk membebaskan Gaza dari proses genosida yang dilakukan oleh Israel.
Menurut Kiai Anwar, jika OKI lebih proaktif untuk memperluas wilayah diplomasinya ke negara-negara Barat yang sudah secara terbuka mendukung Palestina seperti Spanyol, Irlandia, Polandia, Norwegia, bahkan sudah meluas ke negara Amerika Latin, tentu akan beda hasilnya.
"Oleh karena itu kami mendorong agar OKI segera menggandeng negara-negara Barat dan Amerika Latin untuk mengakhiri tindakan Israel yang sangat keji itu," tegas Kiai Anwar.
Selain itu, Kiai Anwar juya meminta agar OKI melakukan langkah cerdas dan strategis untuk meyakinkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar mendesak Israel untuk mengakhiri genosida tersebut.
"Mungkin ini cukup sulit dan rumit, tetapi saya kira perlu dicoba dengan pendekatan tertentu yang bisa mengubah persepsi AS terhadap genosida Israel ini. Apalagi dukungan publik Amerika sendiri juga makin menguat terhadap upaya mencari solusi dua negara itu yakni Israel dan Palestina," tutupnya. (Sadam, ed: Nashih)