Kamis 03 Mar 2022 05:32 WIB

3 Tanda yang Membuat Mualaf Eva Yakin Bersyahadat  

Mualaf Eva mendapatkan tiga tanda yang yakinkan masuk Islam

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Eva. Mualaf Eva mendapatkan tiga tanda yang yakinkan masuk Islam
Foto:

Beberapa bulan kemudian, tanda kedua datang. Kali ini, ia dapat memastikan, itu tiba melalui mimpi. Dalam mimpinya itu, Eva seperti berada di dalam sebuah mal. Ia bersama kawannya yang beragama Katolik hendak beribadah di sana. 

Dengan menggunakan lift, mereka pun sampai di lantai tempat tujuannya berada. Anehnya, tempat ibadah yang dilihatnya hanyalah masjid. 

Lebih ganjil lagi, dalam mimpinya itu, Eva langsung saja berwudhu dan dengan tenangnya memasuki masjid tersebut. “Aku jelas mengajak temanku beribadah akhir pekan, tetapi yang terlihat adalah masjid di sana,” kata dia mengenang mimpinya itu.  

Setelah melalui dua pengalaman itu, Eva ternyata masih belum teryakinkan untuk berislam. Bagaimanapun, ia tetap berdoa kepada Tuhan untuk memohon petunjuk. 

Dalam munajatnya, ia meminta, apabila memang benar kedua fenomena itu adalah tanda petunjuk, maka tuntunlah dirinya untuk memeluk Islam. 

Beberapa waktu kemudian, ia mengalami kejadian yang dimaknainya sebagai cara Allah mengabulkan doa. Malam itu, Eva bermimpi melihat seorang perempuan sholat di dekatnya. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini ia dapat memastikan bahwa wanita Muslimah tersebut adalah dirinya sendiri. 

“Aku melihat jelas, wajah perempuan itu yang sedang sholat adalah wajahku. Setelah tanda itu, aku memutuskan untuk bersyahadat,” ujarnya. 

Eva kemudian menceritakan pengalamannya itu ke pada seorang sahabat. Kawan dekatnya ini mendukung apa pun keputusannya. Hanya diingatkannya, setiap pilihan mengandaikan tanggung jawab. 

Pada pertengahan  2005, Eva sudah membulatkan tekadnya untuk berislam. Di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, dirinya mengucapkan dua kalimat syahadat. Proses itu disaksikan seorang imam dan sejumlah jamaah serta beberapa temannya. 

Baca juga: Pidato Guru Besar Hamid Fahmy Zarkasyi: Pandangan Hidup Inspirasi Peradaban Islam

Setelah bersyahadat, Eva tidak berani langsung berterus terang kepada kedua orang tuanya. Ia memilih untuk bercerita kepada adik ibundanya. 

Ia merasa, hanya bibinya itu yang sangat mendukung keputusannya. Meski terkejut, sang bibi bersyukur bahwa keponakannya telah memilih agama yang seiman dengannya. 

Beberapa bulan telah berlalu, Eva tetap menyembunyikan keislamannya. Ia masih khawatir apabila konflik terjadi di keluarganya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement