Ahad 27 Feb 2022 20:23 WIB

Askar Kauny Bangun Mushala dan MCK Sementara di  Pengungsian Timbo Abu Ateh, Pasaman Barat

Kondisi warga di lokasi pengungsian Timbo Abu Ateh cukup memprihatinkan.

Askar Kauny membantu mendirikan mushala dan MCK sementara di lokasi   pengungsian Timbo Abu Ateh, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Ahad (27/2).
Foto: Dok Askar Kauny
Askar Kauny membantu mendirikan mushala dan MCK sementara di lokasi pengungsian Timbo Abu Ateh, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Ahad (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN -- Merespons cepat musibah gempa 6,2 SR yang mengguncang kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman Sumatera Barat, Jumat (25/2) pagi, Askar Kauny bergerak ke lokasi pengungsian Timbo Abu Ateh, Pasaman Barat untuk membangun mushala dan MCK (mandi cuci kakus) sementara.

Relawan Askar Kauny telah tiba di Pasaman Barat, tepat berada di Masjid Raya Kajai, Jorong Pasar Lama, Jalan  Pasaman, Lubuk Basung, Kajai, Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Ahad (27/2) siang. 

Manajer Program Kemanusiaan Askar Kauny Muhammad Muslik mengatakan,  Masjid Raya Kajai dalam kondisi rusak berat.  Masjid yang sudah berusia lebih dari 100 tahun itu belum tersentuh pembersihan sejak terjadinya gempa pertama dan kedua.

“Untuk rumah-rumah di sekitar Masjid Raya Kajai kondisinya sama, mengalami rusak berat 80-90 persen, dan belum ada perbaikan sama sekali. Ada satu  korban meninggal dunia. Seorang nenek ketika zikir siang hari, Jumat (25/2),” kata Muslik dalam siaran pers yang diterima Repulika.co.id, Ahad (27/2).

Muslik menambahkan,  hingga Ahad (27/2) tadi masih ada gempa susulan, dan kondisi warga saat ini tinggal di depan rumah mereka dengan menggunakan tenda.

Salah satu warga mengatakan,  yang menjadi  kebutuhan urgen saat ini tenda, beras, susu bayi, perlengkapan lansia, pampers, minyak goreng, gula, sembako, bju-baju, perlengkapan mandi, perlengkapan tidur.  “Sebab kami  tidak sempat membawa apa-apa dan rumah kami  hancu,” ujarnya.

 

Bantuan untuk pengungsi Timbo Abu

Sementara itu dari pantauan langsung tim relawan Askar Kauny, kondisi 300 warga di lokasi pengungsian Timbo Abu, Kecamatan Talamau Sabariah, cukup memprihatinkan.

Muslik menjelaskan,  lokasi pengungsian berada di atas bukit, sehingga tidak ada akses komunikasi. Hal itu membuat warga kesulitan menghubungi kerabat.

Tidak hanya, itu kebutuhan mendesak lainnya,  menurut Muslik, warga membutuhkan mushala serta MCK Darurat.   

“Insya Allah ini kita mau bantu buat mushala darurat berukuran 6x8 bareng warga, dan insya  Allah ada trauma healing dan belajar ngaji dengan Pak Ustadz Akrim dari KQS Ummu Rana. Saat ini, bantuan yang bisa kami berikan berupa terpal untuk mushala dan MCK darurat, perlengkapan penerangan, perlengkapan mandi, dan 20 buku Iqro’  untuk 300 warga," sebut dia.

“Kondisi MCK cukup memprihatinkan, hanya ada dua sumber air, hari ini baru ngalirin air dari sungai dan masang terpal untuk MCK. Sementara dapur umum masih dikondisikan. Karena per tenda maunya masak sendiri-sendiri,” ujar Muslik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement