Kamis 24 Feb 2022 19:15 WIB

Cahaya dari Sharjah

Festival ini menyajikan warna-warni dari sinar laser yang dipancarkan para seniman.

 Masjid Al Noor bermandikan cahaya sebagai bagian dari Festival Cahaya Sharjah tahunan di Sharjah, Uni Emirat Arab, Rabu, 9 Februari 2022
Foto:

Salah satu emirat yang menyambut baik perubahan kebijakan itu ialah Sharjah. Pemerintah daerah tersebut menyelenggarakan Festival Cahaya Sharjah (The Sharjah Light Festival, SLF) pada 9-20 Februari 2022. Acara tahunan yang digelar untuk ke-11 kalinya itu menghadirkan keindahan warna-warni sinar lampu dan laser yang memancar pada permukaan sejumlah gedung terkenal.Kegiatan yang digagas oleh Amir Sharjah Syekh Dr Sultan bin Muhammad Al Qasimi itu merupakan festival terbesar yang mengumpulkan berbagai seniman video mappingdari seluruh UEA maupun dunia global.

Festival Cahaya Sharjah menghidupkan sembilan bangunan paling ikonik setempat. Pada malam hari, bangunan-bangunan itu akan tampak menyala dan menampilkan perpaduan yang elok antara cahaya, warna, dan musik yang memukau. Selama 12 malam berturut-turut, para seniman lokal maupun internasional berkolaborasi untuk memberikan momen yang tak terlupakan kepada para warga Sharjah dan pelancong. Lokasi yang beragam ditampilkan setiap kali--masing-masing dipilih karena pengaturannya yang dramatis dan arsitektur yang menginspirasi.

Festival ini diharapkan dapat memupuk rasa solidaritas dan inklusivitas publik. Adapun sembilan bangunan yang bermandikan cahaya laser itu adalah Gedung Utama University City, Mas jid al-Noor, Bendungan al-Rafisah, Gedung Pemerintahan Sharjah, Akademi Alquran, Kompleks Perkantoran al-Hamriya, Masjid Rasyid bin Ahmad al-Qasimi, Masjid Sharjah, dan Taman Air Mancur al-Majaz. Pada setiap tempat, para seniman menyuguhkan tampilan pendar warna-warni cahaya yang unik dan simbolis.

photo
Seorang pemain biola bersiap untuk pertunjukan saat University City Hill duduk bermandikan cahaya sebagai bagian dari Festival Cahaya Sharjah tahunan di Sharjah, Uni Emirat Arab, Rabu, 9 Februari 2022. - (AP/Jon Gambrell)

Sebagai contoh, pertunjukan cahaya di Masjid Rasyid bin Ahmad al-Qasimi menampilkan nuansa perpaduan antara seni tradisional dan modern- kontemporer. Seperti dilaporkan media Khaleej Timesbaru-baru ini, konsep yang hendak ditunjukkan di sana ialah orisinalitas dan kemajuan. Maknanya, Sharjah diharapkan akan terus ber evolusi di masa depan tanpa meninggalkan identitasnya yang khas dari masa lalu.

 Dilansir dari situs resmi sharjahlightfestival.ae, festival tersebut bermula pada 2010. Syekh al-Qasimi mengatakan, penyelenggaraan kegiatan kultural ini sebagai penanda identitas dan warisan budaya Sharjah serta UEA secara keseluruhan. SLF menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahun. Mereka umumnya terpesona oleh kepiawaian ar tistik, keterampilan teknis para master, dan alunan musik yang harmoni.Se muanya tampil dalam wujud iluminasi yang menakjubkan. Orang-orang akan mengalami defamiliarisasi terhadap bangunan-bangunan landmark.Seolah-olah, mereka baru pertama kali melihat tempat-tempat itu di Sharjah.

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement