Senin 21 Feb 2022 13:16 WIB

Kemenag Buat Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid

Penggunaan pengeras suara di masjid dan mushola merupakan kebutuhan bagi umat Islam.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Gedung Kemenag
Foto:

1. Umum

a. Pengeras suara terdiri atas pengeras suara dalam dan luar. Pengeras suara dalam merupakan perangkat pengeras suara yang difungsikan/diarahkan ke dalam ruangan masjid/ mushola. Sedangkan pengeras suara luar difungsikan/diarahkan ke luar ruangan masjid/ mushola.

b. Penggunaan pengeras suara pada masjid/mushola mempunyai tujuan:

1) mengingatkan kepada masyarakat melalui pengajian Alquran, sholawat atas Nabi, dan suara azan sebagai tanda masuknya waktu sholat fardhu. 

2) menyampaikan suara muazin kepada jamaah ketika azan, suara imam kepada makmum ketika sholat berjamaah, atau suara khatib dan penceramah kepada jamaah.

3) menyampaikan dakwah kepada masyarakat secara luas baik di dalam maupun di luar masjid/ mushola.

 2. Pemasangan dan Penggunaan Pengeras Suara

a. pemasangan pengeras suara dipisahkan antara pengeras suara yang difungsikan ke luar dengan pengeras suara yang difungsikan ke dalam masjid/ mushola 

b. untuk mendapatkan hasil suara yang optimal, hendaknya dilakukan pengaturan akustik yang baik.

c. volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan dan paling besar 100 dB (seratus desibel). 

d. dalam hal penggunaan pengeras suara dengan pemutaran rekaman, hendaknya memperhatikan kualitas rekaman, waktu, dan bacaan akhir ayat, sholawat/tarhim.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement