Pertama, kata Subhanallah meniadakan apa yang telah salah dikaitkan dengan Allah dalam hal memiliki anak atau ada Tuhan lain selain-Nya. Dalam surat  Al Mu'minun ayat 91, 

 

مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِنْ وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَٰهٍ ۚ إِذًا لَذَهَبَ كُلُّ إِلَٰهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ

 

Allah tidak mengangkat anak dan tidak ada tuhan (yang lain) bersama-Nya. Jika demikian, niscaya setiap tuhan itu akan membawa apa (makhluk) yang diciptakannya dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,

 

Kedua, makna takjub tercermin dalam surat Yasin ayat 36,

 

سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ

 

Ikuti Whatsapp Channel Republika