Ahad 01 Dec 2024 07:43 WIB

Selalu Mengingat Allah

Muslim yang gemar mengingat Allah melalui berzikir akan mendapatkan banyak pahala.

Kaligrafi lafaz Allah
Foto: dok wiki
Kaligrafi lafaz Allah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isi pikiran dan perasaan seseorang dapat tercermin dari perilaku dan ucapannya. Karena itu, orang yang beriman akan selalu berupaya menjaga baik-baik keduanya. Bagaimanapun, penilaian yang sejati hanya datang dari sisi Allah SWT, bukan lisan dan penghakiman manusia awam.

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaknya memperhatikan bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya. Sesungguhnya, Allah menempatkan (mendudukan) hamba-Nya, sebagaimana hamba itu mendudukkan Allah dalam jiwanya (hatinya)."

Baca Juga

Dalam sebuah hadis riwayat Abdullah bin Bisr, Nabi SAW berpesan kepada seseorang yang bertanya kepadanya, "Wahai Rasulullah, tuntunan dan syariat Islam telah banyak diturunkan dan saya merasa berat. Karena itu, kabarkanlah kepada saya suatu amalan yang ringkas, tetapi dapat mencukupkan amal ibadahku."

Rasulullah SAW pun menjawab, "Hendaknya engkau selalu berzikir kepada Allah."

Hal itu tidak berarti meninggalkan amalan-amalan yang wajib serta membuat diri tak terdorong untuk kerjakan amalan sunnah. Sebab, pelaksanaan ibadah merupakan wujud bukti rasa takut dan harap seorang hamba kepada Rabbnya.

Sebagai contoh, Allah SWT memberi pahala berkali-kali lipat bagi mereka yang shalat berjamaah, alih-alih shalat sendirian. Artinya, amalan itulah yang lebih disukai-Nya. Tatkala azan berkumandang, apakah hati dan pikiran seorang Muslim otomatis terpaut mengingat Allah SWT? Bila jawabannya "iya", maka dia akan bergegas menuju masjid, bukan hanya shalat sendirian. Sebab, berjamaah merupakan hal yang lebih disenangi Sang Pencipta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement