REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin Merah Putih mulai memasuki tahapan uji klinis. Vaksin besutan Universitas Airlangga, PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo itu dilakukan uji klinis tahap pertama, pada Rabu (9/2).
Koordinator Riset Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengungkap kisah di balik riset awal vaksin tersebut. Dia menjelaskan, seorang peneliti dituntut untuk selalu peka dengan keadaan. Dia pun menyebut nilai-nilai Iqra dalam Alquran memiliki hikmah besar dalam dunia penelitian.
Ketika Covid-19 merebak menjadi wabah dunia, Nyoman segera mencari tentang molekul-molekul di sistem hidup manusia. "Maka sebagai ketua riset, saya berpikir bahwa proteinnya harus dicari. Maka, reseptornya apa, spikenya apa yang menempel di virus itu, dan lain sebagainya," ungkap Nyoman seperti dikutip dari Dialog Jumat Republika.
Nyoman kemudian bergegas mencari informasi dari Universitas Shanghai. Me reka ternyata sudah mendapatkan struktur enzim protiase (enzim yang paling utama). Bersyukurnya, di tengah kengerian virus Covid-19 yang terus memakan korban jiwa, virus itu tidak masuk di inti sel berbeda yang dengan virus human immuno deficiency virus (HIV).
Virus HIV dikenal dapat menginfeksi dua enzim utama dalam tubuh sehingga sistem imunitas dapat mengalami kemunduran (reverse). Virus menyerang dan men jadi bagian kromosom yang terus terintegrasi dan menyatu dengan inang. "HIV ini memakan (menghidrolisis) sistem imun, sehingga belum bisa disem buhkan. Nah, kalau Covid-19 kan kita tahu, pasien nya bisa sembuh total," kata dia.
Sambil berpacu dengan waktu, Nyoman bertekad untuk mempelajari dan mendalami pengembangan vaksin Covid-19. Dia percaya sebagaimana ajaran Islam, ayat iqra yang diwahyukan Allah SWT merupakan pesan besar yang harus di terapkan.
Dia memaknai Iqra dengan membaca, me neliti alam semesta, lingkungan, serta ke jadian-kejadian yang ada. Menurut Nyoman, itu dianggap bagian tugas manusia di dunia. Dia menyebut bahwa ba nyak hal yang masih perlu manusia pe lajari. Untuk itu, dia berpesan, tak boleh sedikit pun manusia berputus asa atau menyerah pada keadaan.