Kamis 03 Jul 2025 16:23 WIB

Indonesia dan Arab Saudi Teken Kesepakatan Raksasa Rp 437 Triliun

Pertemuan Prabowo dan MBS hasilkan kemitraan strategis lintas sektor.

Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) bin Abdulaziz Al Saud menggelar pertemuan empat mata (tete-a-tete) di Istana Al-Salam, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (2/7/2025) malam waktu setempat.
Foto: BPMI Setpres
Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) bin Abdulaziz Al Saud menggelar pertemuan empat mata (tete-a-tete) di Istana Al-Salam, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (2/7/2025) malam waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Arab Saudi menyepakati investasi sebesar 27 miliar dolar AS (sekitar Rp 437 triliun) di sejumlah bidang, termasuk energi bersih, industri petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan.

Sebagaimana keterangan yang diterima, Kamis (3/7/2025), investasi tersebut terjalin dalam pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS), di Istana Al-Salam, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (2/7/2025).

Baca Juga

“Kedua pihak menyambut baik penandatanganan sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman selama kunjungan ini antara lembaga-lembaga sektor swasta, yang nilainya mencapai sekitar 27 miliar dolar AS di sejumlah bidang, termasuk energi bersih, industri petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan, yang mencerminkan aspirasi kedua pihak menuju kemitraan ekonomi yang maju,” sebagaimana tercantum dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan kedua negara secara tertulis.

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS menyatakan aspirasi bersama untuk memperkuat kerja sama strategis di sektor kesehatan, khususnya terkait dengan pelaksanaan persyaratan kesehatan haji dan umrah.

Kedua negara juga berkomitmen mendukung investasi juga mendukung investasi di bidang farmasi, vaksin, industri teknologi kesehatan, serta pengembangan sumber daya manusia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement