REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA ---- Ikatan Dai Indonesia (IKADI) mendesak pemerintah menutup Museum Holocaust di Minahasa, Sulawesi Utara. Ketua Umum IKADI, KH. Ahmad Kusyairi Suhail mengatakan keberadaan museum holocaust bertentangan dengan konstitusi terutama pembukaan UUD 1945. Diketahui museum itu diresmikan oleh Duta Besar Luar Biasa Jerman untuk Indonesia dan dihadiri oleh Duta Besar Austria untuk Indonesia pada Kamis, (27/1). Menurut kiai Kusyairi pembukaan museum itu justru mencerminkan tidak adanya empati terhadap penderitaan bangsa Palestina yang dijajah Israel.
Mengutip laman media Israel, kiai Kusyairi menjelaskan bahwa museum Holocaust dibangun oleh Yad Vashem yakni sebuah lembaga resmi milik zionis Israel yang didirikan sebagai pusat peringatan holocaust dunia yang berkedudukan di Yerusalem.
"Hal ini, wajar menimbulkan tanda tanya besar. Bagaimana bisa sebuah lembaga resmi zionis Israel yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara Republik Indonesia dapat melakukan kegiatan membangun museum holocaust di Minahasa, Sulawesi Utara, wilayah kedaulatan NKRI? Padahal konstitusi negeri ini dengan tegas menyerukan penghapusan penjajahan di muka bumi," kata kiai Kusyairi dalam keterangan tertulis yang dikirimnya melalui pesan singkat yang diterima pada Kamis (3/2).
Menurut kiai Kusyairi selama ini Indonesia selalu terdepan dalam membela kemerdekaan bangsa Palestina dan menentang penjajahan zionis Israel terhadap Palestina. Bahkan, kata dia Presiden Joko Widodo dengan tegas menyerukan boikot produk Israel yang disampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) yang dihadiri oleh 657 perwakilan dari 55 negara di Jakarta pada 2016. Begitupun dalam Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada 2020, Jokowi menegaskan konsistensi Indonesia mendukung Palestina mendapatkan hak-haknya.
"Museum Holocaust di Minahasa, bagi Indonesia, tidak mencerminkan semangat toleransi, multikulturalisme dan penentangan pada kekerasan dan pembantaian dalam konteks kemanusiaan secara umum, tetapi ini merupakan upaya pengembangan narasi politik yang sengaja dibangun oleh zionis Israel untuk menutupi kejahatan dan kebiadaban zionis Israel sendiri terhadap rakyat Palestina yang sampai saat ini masih menjajah bangsa Palestina," katanya.
Karena itu, Kiai Kusyairi mengatakan IKADI mendesak pemerintah segera menutup museum holocaust karena telah melukai hati rakyat Palestina, serta melanggar konstitusi dan berseberangan dengan semangat Indonesia yang konsisten mendukung Palestina meraih kemerdekaannya dari penjajahan Israel.