Sabtu 22 Jan 2022 04:00 WIB

 Akibat Diskriminasi, Muslim India Alami Tekanan Mental

Muslim India alami tekanan mental karena menjadi target Islamofobia.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Muslim India melakukan shoat Jump/
Foto: Pakistan Observer
Muslim India melakukan shoat Jump/

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW DELHI -- Sania Ahmad, seorang jurnalis dan aktivis yang berbasis di ibu kota India, New Delhi, hari pertama tahun 2022 ternyata mengerikan. Dia terkejut menemukan namanya di sebuah aplikasi, Bulli Bai, di mana ratusan wanita Muslim yang blak-blakan dilelang secara online.

“Untuk aktif setiap hari, dan mencoba dan menjalani kehidupan normal membutuhkan upaya manusia super, mengingat fakta bahwa anda harus menghadapi kebencian setiap hari. Dibutuhkan kekuatan untuk berdiri, meskipun mengetahui bahwa masyarakat membenci Anda, ”kata Ahmad kepada TRT World .

Baca Juga

Namun, ini bukan pertama kalinya Ahmad menjadi sasaran pelecehan online. Hanya beberapa bulan sebelumnya, namanya juga muncul di aplikasi lain yang diposting di platform Github yang sama, 'Sulli Deals', di mana kelompok sayap kanan memposting gambar wanita muslim dan melelangnya secara online.

Insiden-insiden semacam itu telah berdampak buruk pada kesehatan mental Ahmad. 

“Tekanan mental pasti menjadi lebih akut. Kami telah melihat bagaimana diskriminasi dan kebencian terhadap komunitas Muslim telah menjadi arus utama,"ujar Sania.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement