Selasa 18 Jan 2022 19:32 WIB

Kokohkan Biduk Rumah Tangga, Begini Relasi Suami dan Istri Menurut Islam

Relasi suami istri adalah hubungan yang di dalamnya melibatkan Allah SWT

Relasi suami istri adalah hubungan yang di dalamnya melibatkan Allah SWT. Ilustrasi.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Relasi suami istri adalah hubungan yang di dalamnya melibatkan Allah SWT. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengatakan relasi suami dan istri seharusnya saling memuliakan dan menghormati satu sama lain.

“Kalau kita melihat contoh masyarakat di Arab Saudi cara menghormati istrinya dengan melarangnya bekerja. Istrinya dijadikan ratu di dalam rumah, segala kebutuhannya dipenuhi, dan istrinya bahagia dengan cara itu,” kata Dirjen pada acara Kajian Rutin Virtual Kitab Shahih Bukhari seri ke-14, Ahad (16/1/2022) malam.

Baca Juga

Sementara itu, masyarakat Indonesia memiliki tradisi berbeda. Ia menyebut sebagian suami di Indonesia menghormati istrinya dengan membiarkannya bekerja atau berkarier. Sepanjang suami istri bahagia dengan cara-cara seperti itu, maka tidak ada masalah.

“Jadi kita tidak boleh menilai atau membandingkan orang Saudi dengan tradisi dan budaya kita. Intinya kita harus saling menghormati dan memuliakan pasangan kita. Itulah relasi yang diajarkan dalam Islam,” katanya.

Guru Besar UIN Alauddin Makassar itu menyebut wanita dalam Islam sangat dihormati. Sebagaimana laki-laki, hak-hak wanita juga terjamin dalam Islam. Pada dasarnya, segala yang menjadi hak laki-laki, ia pun menjadi hak wanita. "Agamanya, hartanya, kehormatannya, akalnya, dan jiwanya terjamin dan dilindungi oleh syariat Islam sebagaimana kaum laki-laki," jelasnya.

Perjanjian Agung

Relasi suami istri adalah hubungan yang di dalamnya melibatkan Allah SWT. Karena hubungan atas nama Allah, maka di dalam Islam disebut sebuah perjanjian agung karena Allah terlibat.

“Coba kita bayangkan sebelum terjadinya pernikahan, jangankan berhubungan badan, mendekati atau melihat saja tidak boleh. Lantas ketika sudah sah menjadi suami istri semuanya menjadi ibadah. Kenapa bisa seperti itu? Karena dalam hubungan itu terlibat atas nama Allah SWT,” jelas Dirjen.

Dengan demikian, hubungan suami istri adalah hubungan yang sangat suci, hubungan yang sangat kokoh. Ia menjelaskan perjanjian itu harus dijaga, dihormati, dan dimuliakan.

“Bahkan dalam Al-Quran pernikahan disebut sebagai mitsaqan ghalizha atau perjanjian agung. Itu sebabnya perceraian dalam Islam sangat dibenci oleh Allah meskipun itu boleh. Dalam riwayat lain mengatakan, perbuatan halal yang paling dibenci oleh Allah adalah perceraian,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement