REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketika Presiden AS Joe Biden secara resmi menjabat pada pada 20 Januari 2021, banyak Muslim Amerika menarik napas lega. Retorika rasialis, xenofobia, dan Islamofobia yang disebarkan secara terbuka oleh mantan presiden Trump diyakini telah berakhir.
Sekarang Biden hampir menyelesaikan tahun pertamanya menjabat, saatnya untuk melihat ke belakang. Berikut adalah catatan tahun pertama Presiden Biden menjabat dan kebijakannya yang berdampak bagi Muslim Amerika seperti dilansir dari 5 Pillars UK, Selasa (11/1/2022).
Mengakhiri larangan masuk Muslim dan orang Afrika
Saat berkampanye, Presiden Biden berjanji mengakhiri larangan perjalanan Muslim dan Afrika yang diskriminatif oleh pemerintahan Trump. Segera setelah menjabat, dia memenuhi janji itu dengan menandatangani proklamasi yang membatalkan mereka.
Mengangkat pegawai negeri Muslim ke posisi federal
Pada tahun pertamanya menjabat, Presiden Biden menunjuk beberapa Muslim Amerika ke posisi pemerintahan tingkat tinggi, termasuk Lina Khan sebagai ketua Komisi Perdagangan Federal, Sameera Fazili sebagai Wakil Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Reema Dodin sebagai Deputi Urusan Legislatif Kantor Gedung Putih Direktur Direktur, dan Rashad Hussain sebagai Duta Besar untuk Kebebasan Beragama Internasional.
Penunjukan Rashad Hussain untuk posisi Duta Besar sangat penting, mengingat jumlah komunitas Muslim yang menghadapi penganiayaan Islamofobia di China, Prancis, India, Myanmar, dan banyak tempat lain di seluruh dunia.