Rabu 12 Jan 2022 18:56 WIB

Heboh Muslimah Dilelang, Pelecehan Daring Muslim Makin Marak di India

Polisi India menangkap sejumlah tersangka pelelangan daring Muslimah.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Komisaris polisi Mumbai Hemant Nagrale menunjukkan dokumen saat ia berpidato di konferensi pers di Mumbai, India, Rabu, 5 Januari 2022. Nagrale mengatakan polisi menangkap tiga orang atas dugaan keterlibatan mereka dalam situs lelang online palsu bernama Bulli Bai, yang menawarkan untuk dijual wanita Muslim terkemuka. Heboh Muslimah Dilelang, Pelecehan Daring Muslim Makin Marak di India.
Foto:

Polisi menindak pembuat aplikasi

Menteri TI Ashwini Vaishnaw mengatakan GitHub telah mengonfirmasi pemblokiran pengguna dan otoritas keamanan siber negara dan polisi sedang berkoordinasi untuk tindakan lebih lanjut. "Pemerintah India bekerja sama dengan organisasi kepolisian di Delhi dan Mumbai dalam masalah ini," katanya.

Polisi di kota Mumbai dan Delhi sejauh ini telah menangkap empat orang. Tersangka pembuat aplikasi, Neeraj Bishnoi, termasuk tiga pelaku lainnya, Shweta Singh, Mayank Rawal, dan Vishal Kumar Jha, diyakini dipengaruhi oleh ideologi sayap kanan Hindu. Semuanya berusia antara 18 dan 25 tahun.

Pelaku yang termuda dari mereka yang ditangkap sejauh ini berasal dari negara bagian Uttarakhand di India utara. Seorang pejabat polisi setempat kepada Reuters mengatakan gadis berusia 18 tahun itu melakukan kontak dengan pengguna sayap kanan Hindu di media sosial setelah menyelesaikan ujian cuti sekolahnya pada 2021.

Seorang pejabat yang menolak disebutkan namanya mengatakan gadis itu menyatakan tindakannya didasarkan pada ideologi sayap kanan Hindu, yang dia ambil di platform media sosial Facebook, Whatsapp, dan Twitter. "Dia datang ke media sosial untuk mengalihkan perhatiannya, tetapi dia terus terjerat di dalamnya," kata pejabat itu.

Polisi Delhi juga telah menangkap Aumkareshwar Thakur, pria yang diyakini bertanggung jawab atas aplikasi pertama, Sulli Deals, sebuah istilah lain yang merendahkan wanita Muslim. Aplikasi ini juga membuat lelang daring, menggambarkan targetnya sebagai "kesepakatan hari ini".

Wanita di seluruh India telah menyatakan keprihatinannya atas penggunaan aplikasi dan platform media sosial untuk menyebarkan kebencian dan menargetkan kelompok minoritas agama. "Saya telah mengurangi banyak hal di media sosial. Kami semua memiliki keluarga yang sangat terganggu, terutama dengan tingkat ketidakberdayaan ini," kata Hasiba Amin, penyelenggara media sosial nasional partai oposisi, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar lokal The Deccan Herald.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement