Senin 27 Dec 2021 19:14 WIB

Kiai Miftach akan Mundur dari MUI? Ini Tanggapan PBNU

MUI diminta mempersiapkan diri jika Kiai Miftach ingin mundur sebagai ketua umum.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Kiai Miftach akan Mundur dari MUI? Ini Tanggapan PBNU. Ketua Steering Committee Muktamar NU Muhammad Nuh (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai Rapat Harian Syuriyah dan Harian Tanfidziyah Nahdlatul Ulama terkait penetapan jadwal Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (7/12/2021) malam. Penetapan yang ditandatangani Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Sekretaris Jenderal H Ahmad Helmy Faishal Zaini itu memutuskan gelaran Muktamar ke-34 NU tetap digelar pada 23-25 Desember 2021 di Provinsi Lampung.
Foto:

“Tentu insya Allah beliau paham semuanya itu. Insya Allah, mosok ono kiai hindari janji, kan gak ada karena memang itu yang dijadiin bagian dari permohonan dari Ahwa-nya,” kata Nuh.

“Jadi kalau para kiai itu, permohonan itu sama dengan permintaan kita. Bahasanya kan halus sekali. Kiai Zainal Abidin kan halus sekali, memang itu yang disampaikan,” jelas dia.

Sebelumnya, permintaan agar Rais Aam PBNU untuk tidak merangkap jabatan di organisasi lain tersebut disampaikan oleh Kiai Zainal Abidin di depan forum pleno Muktamar ke-34 NU di Universitas Lampung (Unila) pada Jumat (24/12).

"Ada anggota Ahwa berpendapat antara lain pendapat itu kalau ingin menjadi Rais Aam Nahdlatul Ulama 2021-2026 diharapkan untuk tidak rangkap jabatan di organisasi lain. Ada pandangan seperti itu dan itu disetujui oleh seluruh anggota Ahwa bahwa rais aam fokus di dalam pembinaan dan pengembangan jamiyah Nahdlatul Ulama ke depan," kata Zainal Abidin.

Hal itu kemudian ditanyakan kepada Kiai Miftach sebagai Rais Aam terpilih. Menurut Kiai Zainal, Kiai Miftach akan memetahui arahan tersebut. "Lalu kami berdiskusi dan berdialog dengan Rais Aam terpilih, beliau berkata dengan sangat santun sekali sami'na waathona (kami mendengar dan kami taat)," jelas Kiai Zainal.

Republika sudah mencoba beberapa kali untuk mengonfirmasi langsung kepada Kiai Miftach terkait masalah rangkap jabatan ini, serta untuk memastikan apakah Kiai Miftach akan mundur dari Ketum MUI. Namun, Kiai Miftach sejauh ini belum dapat dihubungi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement