Senin 27 Dec 2021 05:14 WIB

Ulama Muslim Uganda Hidup dalam Ketakutan pada Pasukan Keamanan

Politikus mengatakan ada upaya yang disengaja agar Muslim dipandang sebagai teroris.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Ulama Muslim Uganda Hidup dalam Ketakutan pada Pasukan Keamanan. Muslim di Kampala, Uganda.
Foto:

Kondisi ini juga menimbulkan tanggapan dari para politikus, di antaranya adalah Politikus Partai Aliansi untuk Transformasi Nasional Muhimbise George. Menurut dia, sangat disayangkan Uganda telah jatuh ke dalam skema menjelekkan Muslim sebagai penjahat.

“Sudah banyak kelompok pemberontak yang dipimpin oleh orang Kristen dan mereka tidak pernah dicap Kristen. Pemberontak bersenjata Kristen bernama Alice Lakwena memimpin Gerakan Roh Kudus yang kejam dan angkatan bersenjatanya tidak pernah disebut teroris Kristen,” ucap dia.

George menjelaskan ada upaya yang disengaja agar Muslim dipandang sebagai teroris. Sayangnya, para pemimpin Uganda secara sadar atau tidak sadar menyukainya.

“Bahaya yang ditimbulkannya adalah mereka yang distigmatisasi dan dilecehkan akan merasakan rasa tidak aman. Pada akhirnya, mereka mungkin berubah menjadi teroris yang sebenarnya sebagai tanggapan atas ketidakadilan dan kita mungkin berakhir menjadi teroris atas nama memerangi terorisme. Kita harus menghentikan stigma terhadap umat Islam,” tambahnya.

Dilansir Anadolu Agency, Ahad (26/12), ulama dan dosen Universitas Islam Uganda (IUIU) Imam Iddi Kasozi mengatakan pemerintah seharusnya berhenti mengira siapa pun yang membawa nama Arab atau Muslim sebagai Muslim sejati. Dia mengacu pada pada saudara laki-laki presiden Uganda bernama Jenderal Salim Saleh Akandwanaho yang dengan bangga membawa nama Muslim. Namun, semua orang tahu ia tidak pernah menerima agama Islam.

Sementara Presiden Uganda Yoweri Museveni mengatakan pasukan keamanan tidak sengaja menargetkan Muslim dalam perang yang sedang berlangsung melawan terorisme. “Semua yang ditangkap atau dibunuh baru-baru ini adalah target yang sah untuk terlibat dalam kegiatan yang bertujuan mengacaukan negara,” kata Musevini.

Tanggapan presiden diikuti oleh kritik di media sosial yang mengatakan pasukan keamanan sekarang menangkap Muslim setiap kali ada insiden teror. Menurut data dari Sensus Penduduk dan Perumahan Uganda 2015, Muslim di Uganda adalah kelompok minoritas dengan jumlah 13,7 persen dan sumber lain menunjukkan jumlahnya mungkin mencapai 30 persen.

https://www.aa.com.tr/en/africa/ugandan-muslim-clerics-live-in-fear-of-security-apparatus/2457301

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement