Rabu 22 Dec 2021 15:32 WIB

Ustadz Zaitun Rasmin Kembali Pimpin Wahdah Islamiyah

Ustadz Zaitun Rasmin terpilih secara aklamasi oleh tim formatur.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Ustadz Zaitun Rasmin Kembali Pimpin Wahdah Islamiyah.
Foto: Darmawan / Republika
Ustadz Zaitun Rasmin Kembali Pimpin Wahdah Islamiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KH Muhammad Zaitun Rasmin kembali terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah periode 2022-2026 pada Muktamar ke-4 yang diselenggarakan secara virtual. Ustadz Zaitun Rasmin terpilih secara aklamasi oleh tim formatur yang terdiri dari 21 orang.

"Dari seluruh peserta Muktamar sekitar 2.300 orang, kita memilih formatur berjumlah 21 orang, lalu mereka bersidang. Kemudian mereka secara aklamasi memutuskan dan menyepakati Ustadz Zaitun Rasmin sebagai ketua umum," kata Ketua Steering Committee Muktamar ke-4 Wahdah Islamiyah Ustadz Syaibani Mujiono, kepada Republika.co.id, Rabu (22/12).

Baca Juga

Selain pemilihan ketua umum, dalam Muktamar juga telah dilakukan pemilihan tiga ketua yang merupakan unsur pengurus pusat. Tiga itu ialah Muhammad Ikhwan Abd Jalil sebagai Ketua Dewan Syuro, Muhammad Yusron Anshor sebagai Ketua Dewan Syari'ah, dan Prof Abdul Hamid Habe sebagai Ketua Dewan Pengawas Keuangan.

Ustadz Syaibani menambahkan, ketua umum terpilih Ustadz Zaitun Rasmin juga telah mengumumkan sosok yang menjadi ketua harian Dewan Pengurus Pusat dan Sekretaris Jenderal (Sekjen). Ketua harian dijabat oleh Rahmat Abdurahman dan posisi Sekjen diisi oleh Syaibani Mujiono.

Agenda Muktamar ke-4 Wahdah Islamiyah ditutup secara resmi pada Rabu (22/12) oleh Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti. Dalam pidatonya, La Nyalla mengapresiasi salah satu rekomendasi muktamar terkait ambang batas pencalonan presiden.

"Semoga semua keputusan dan rekomendasi yang dihasilkan Muktamar Wahdah Islamiyah kali ini memberi kontribusi untuk Indonesia yang lebih baik. Dan kami pun memberi apresiasi bahwa salah satu hasil muktamar yang mengusulkan Presidential Threshold nol persen," tutur dia.

La Nyalla juga menyampaikan slogan 'Bakti dan Setia untuk Indonesia Tercinta' yang diusung Wahdah Islamiyah perlu menjadi spirit organisasi dan diwujudkan melalui program-programnya. Dia mengatakan, Indonesia sedang membutuhkan bakti dan kesetiaan warganya sehingga penting bahu-membahu demi terutama dalam menyongsong era perubahan global.

Selain dihadiri La Nyalla, penutupan Muktamar tersebut juga dihadiri oleh Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto. Dia menuturkan, Wahdah Islamiyah telah berkontribusi besar dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah di Indonesia, khususnya di Makassar.

Dia melanjutkan, Wahdah Islamiyah juga menjadi bagian penting bagi program-program pemerintah Kota Makassar di mana salah satu program strategis kami adalah penguatan keimanan umat sehingga di sinilah posisi Wahdah Islamiyah menjadi strategis.

"Pemerintah Kota Makassar berharap kontribusi pada pemikiran dan pendidikan, khususnya penguatan keimanan umat, yang menjadi bagian penting dan tantangan bagi kita," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement