BANDUNG – Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) menggelar puncak refleksi Milad ke-109 Muhammadiyah dan peresmian Auditorium KH Ahmad Dahlan, Kamis (09/12/2021).
Dalam poin penting sambutannya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengapresiasi kinerja dan capaian yang sudah diraih oleh UMBandung.
Selain itu, Haedar juga menyampaikan ada hal yang tidak kalah penting yakni proyeksi masa depan yang tentu jadi tonggak untuk Muhammadiyah, khususnya UMBandung.
“Saya meyakini bahwa apa yang kita lakukan baik secara nasional dan kita merambah ke tingkat global dengan mengembangkan amal usaha, menjadi penanda kekuatan bagi Muhammadiyah untuk menjadi kekuatan yang terus maju berkiprah mencerdaskan dan memajukan bangsa. Bahkan lebih jauh lagi membawa peradaban maju bagi kemanusiaan di level global,” ungkap Haedar.
Soal penamaan auditorium UMBandung dengan nama KH Ahmad Dahlan, Haedar mengatakan bahwa itu bukan sesuatu hal yang dianggap kultus. Namun itu sebagai tonggak bagi berdirinya Muhammadiyah dan juga bagi setiap inspirasi warga persyarikatan untuk maju.
Keberadaan KH Ahmad Dahlan dengan Muhammadiyah generasi awal, tidak hadir terlepas dari Muhammadiyah. Namun, justru memberi karakter khas dari Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang beda dari gerakan-gerakan Islam yang lain.
Hal senada juga disampaikan Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad bahwa dalam tradisi Muhammadiyah, kultus itu sesuatu hal yang tidak baik.
”Kita memakai nama K.H. Ahmad Dahlan untuk sebuah tempat itu bukan untuk kultus. Tidak sama sekali. Karena dalam tradisi Muhammadiyah, kultus itu tidak baik,” kata Dadang.
Guru Besar Sosiologi Agama ini mengutip Charles Kimball yang mengatakan bahwa salah satu sebab mengapa agama menjadi bencana karena ada kultus individu terhadap pimpinan.
Dadang mengajak semua warga persyarikatan untuk menghormati KH Ahmad Dahlan sebagai orang yang paling berjasa. Beliau adalah peletak batu pertama Muhammadiyah dahulu.
”Oleh karena itu, (nama beliau) pantas diabadikan dalam setiap momen supaya menjadi tadzkirah kepada kita, juga menjadi uswah hasanah bagi kita, meniru bagaimana perjuangan beliau. Ini sangat penting bagi UMBandung yang baru ‘merangkak’, untuk meniru bagaimana semangat KH Ahmad Dahlan ketika mendirikan Muhammadiyah,” ungkap Dadang.
Dadang bercerita, dahulu untuk menggaji guru, KH Ahmad Dahlan sampai menjual perabotan rumah tangga pribadinya. Hal itu sebagai bukti bahwa KH Ahmad Dahlan ingin memberikan satu pendidikan yang baik bagi bangsa ini.
Ketua Badan Pembina Harian UMBandung ini berharap semua sivitas akademika UMBandung selalu serius, fokus, dan tidak kendor dalam berusaha.
”Saya selaku Ketua BPH UMBandung terus mendukung inovasi dan kerja kreatif rektor, saya kira dalam hal ini sudah on the track, dan mudah-mudahan lima tahun ke depan kita ada perubahan yang signifikan dalam performa UMBandung,” pungkas Dadang.
Sementara itu Rektor UMBandung Herry Suhardiyanto mengatakan bahwa UMBandung telah menyusun rencana strategis 2021-2025.
Selain itu, langkah kerja sama dengan berbagai lembaga juga sudah dilakukan guna meningkatkan performa UMBandung ke depannya.
”Kerja sama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri khususnya dengan perguruan tinggi Jepang dan Malaysia telah kami rintis,” tuturnya. Herry.
”Dalam bidang inovasi dan kewirausahaan, kami sedang mempersiapkan untuk menghadirkan produk-produk inovasi, seperti berbagai hasil kriya tekstil dan ‘roti yu’ yang terbuat dari campuran terigu dan hanjeli, produk lokal sebagai subsitusi impor,” katanya.
Sebagai bagain dari strategi expended development teritory, UMBandung sedang mendiskusikan pengembangan pusat studi. Lembaga ini diharapkan nantinya lincah menggarap peluang kiprah di berbagai bidang dalam menghadirkan solusi berdasarkan pendekatan lintas keilmuan.
”Kami juga sudah membentuk holding company untuk memwadahi teaching company ataupun bentuk lain yang mneingkatkan relevansi dan mutu program akademik. Holding company ini juga bertugas menggarap peluang untuk menggali sumber pendapatan baru,” ungkapnya.
Herry mengajak kepada segenap sivitas akademika UMBandung untuk meningkatkan kompetensi agar lebih tinggi lagi, meningkatkan kekompakan agar lebih kuat lagi, membuka diri kepada moderinisasi.
”Penting juga diperhatikan yakni membangun organsisasi agar bisa lebih lincah dan tangguh lagi untuk melanjutkan perjalanan UMBandung pada estafet berikutnya,” tandas Herry. (Feri/Firman)