REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pondok Pesantren Al Hidayah di Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumatra Utara kembali disatroni pencuri.
Kali ini para pencuri mengambil enam jeriken air nira dari budidaya pohon aren Pesantren.
Pengasuh Pesantren Al Hidayah, Ustadz Khairul Ghazali, mengatakan air nira itu hendak diolah menjadi gula merah asli dan dijual untuk memenuhi kebutuhan para santri.
Namun demikian, seluruh air nira yang sudah ditampung dalam enam jeriken digondol kawanan pencuri.
Dia mengatakan, Pesantren sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek setempat untuk diambil tindakan sebagai efek jera. Sebelumnya para pencuri juga mengambil mesin air, kipas angin, mesin rumput, tabung gas, sepeda motor, dan puluhan barang-barang berharga lainnya sudah sering dialami di pesantren.
"Pencurian seperti ini sudah berulang kali terjadi,” kata Ustadz Khairul dalam keterangan tertulis yang diterima Republika,co.id pada Kamis (9/12).
Ustadz Khairul menduga kawanan pencuri yang selama ini kerap mengambil barang-barang milik santri dan pesantren masih berada di sekitar Kecamatan Kutalimbaru.
Ustadz Khairul juga meminta kepolisian agar meningkatkan keamanan di kawasan pasar III dan IV desa Sei Mencirim Kec Kutalimbaru, Deli Serdang atau kerap dijuluki warga sebagai kampung narkoba. Menurut Khairul peredaran narkoba di wilayah itu telah meresahkan warga.
Dia menjelaskan, lokasi Pesantren tidak jauh dari kampung narkoba, kawanan maling yang mengkonsumsi narkoba sukar diberantas, peredaran narkoba di kampung tersebut diduga ‘dilindungi’ oknum aparat sehingga sulit untuk diberantas.
“Saya berharap Kapolri dan jajarannya menggerebek dan membersihkan kampung tersebut dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba," katanya.
Pesantren Al Hidayah merupakan salah satu pesantren binaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Pesantren ini memiliki program deradikalisasi dengan membina anak-anak dari orang tua eks teroris agar memiliki pemahaman keagamaan yang moderat dan mencintai Tanah Air. Seluruh santri yang mondok pun tak dikenakan biaya.