"Dia yang tidak berterima kasih kepada Allah untuk nikmat kecil, tidak akan berterima kasih atas nikmat yang besar, dan dia yang tidak mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang-orang,maka tidak akan mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Mensyukuri dan menyebut nikmat yang dilimpahkan kepada seseorang dari Allah adalah rasa syukur dan tak melakukannya berarti tidak bersyukur."
Hidupkan kembali sunnah bersyukur
Tanyakan pada diri Anda beberapa pertanyaan, pernahkah Anda memperhatikan diri Anda menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, mengalami suasana yang lebih monoton? Apakah Anda terjebak dalam rutinitas yang monoton? Pernahkah Anda merasa terisolasi dan menyadari ingatan Anda kepada Allah SWT kosong, hampir seperti robot. Seberapa banyak Anda mengeluh hari ini mengenai hal-hal kecil seperti makanan, tugas, orang, rencana yang dibatalkan atau uang?
Ada sunnah lima detik yang dapat Anda hidupkan kembali yang menyelesaikan itu semua. Nabi Muhammad SAW memegang tangan Mu'adz bin Jabal dan berkata:
Wahai Mu'adz, demi Allah sesungguhnya aku mencintaimu, demi Allah sesungguhnya aku mencintaimu. Lalu beliau berkata: Saya mendorong Anda, wahai Mu'adz untuk tidak pernah berhenti mengatakan di akhir setiap doa: Ya Allah, tolonglah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya (HR Abu Daud).
Ulangi doa ini dari lubuk hati Anda di akhir setiap doa (setelah tasyahud terakhir dan sebelum salam yang mengakhiri doa) mencari bantuan Allah SWT dan menjadikan syukur sebagai kebiasaan seumur hidup. Gunakan catatan di dinding tempat Anda berdoa untuk mengingatkan diri Anda sendiri untuk menjadikan ini sebagai amal yang berkelanjutan.
Cobalah mengajarkan sunah ini (sedekah jariyah) kepada setidaknya 10 orang lainnya. Allah SWT akan membalas Anda karena menghidupkan kembali sunnah dan Dia akan membantu Anda dalam dzikir, syukur, dan ibadah. Dan selalu ingat untuk mengatakan alhamdulilah untuk semuanya.