Ujian mulai menimpa ketika Brandi diasingkan dari keluarganya karena agamanya. Pamannya terus meracuni ibunya tentang kekejian Islam dan mulai merendahkan ibunya karena anaknya memeluk Islam.
Ibunya mulai mengirim email tentang Islam, tentang kebohongan, dan hal-hal yang mengerikan yang dituliskan orang-orang. Ibunya mulai mempertanyakan dan meminta jawaban kenapa anaknya memilih agama Islam.
"Ia kemudian meminta saya menjelaskan mengapa saya memilih agama seperti itu," kata Brandi.
Meskipun Brandi sendiri baru mengenal Islam dan tidak memiliki semua jawaban atas pertanyaan yang selalu dilontarkan kepada Muslim baru, dia menahannya sendiri. Dia menanggapi email ibunya dengan kesabaran dan kasih sayang dan terutama kebenaran di luar propaganda melawan Islam.
Kesabarannya membuahkan hasil. Ibu dan ayah tirinya mulai menerimanya. Mereka juga sempat makan bersama.