Dia memberikan sekitar 50 sampai 60 roti kepada orang-orang yang mengantre untuk mendapatkan rotinya itu. Apa yang terjadi di depan toko rotinya ini, menurut Safiyi mencerminkan situasi saat ini di Afghanistan.
"Jumlah orang-orang ini telah meningkat selama tiga bulan terakhir," ungkapnya.
Namun demikian salah seorang pembeli roti, Mava Niyazi, menyangkal menyebut mereka sebagai pengemis. Menurutnya situasi yang terjadi itu adalah dampak dari pengambil alihan kekuasaan Afghanistan oleh Taliban.
"Orang-orang yang mengantre roti bukanlah pengemis. Dengan pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban, banyak orang kehilangan pekerjaan. Mereka yang bekerja tidak dibayar," ujarnya.