Rabu 10 Nov 2021 07:23 WIB

Krisis Afghanistan: Munculnya Pengemis Roti

Pengemis roti di depan toko roti di Afghanistan semakin meningkat.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Roti tawar (ilustrasi)
Foto:

Sukur mengaku harus menjadi tulang punggung keluarga, setelah suaminya cacat. Setiap hari ia harus memberi makan 11 orang di rumahnya."Saya mengantre untuk 11 potong roti, karena keluarga tidak punya apa-apa untuk dimakan di rumah," kata Sukur.

Roti itu hanya akan dimakan pada malam hari. Sedangkan untuk sarapan, keluarganya hanya bisa meminum teh tanpa roti di rumahnya yang hanya sebuah tenda.

Hal senada juga diungkapkan oleh Farida Shahzade, seorang janda yang ikut mengantre di depan toko roti. Farida hanyalah seorang juru masak di sekolah di dekat rumahnya, namun upahnya sebagai juru masak tidak cukup untuk membayar sewa dan kebutuhan sekolah anak-anaknya.

"Saya tinggal di Kabul. Saya memiliki enam anak, dan tidak memiliki suami," kata Shahzade kepada Anadolu Agency.

Matinullah Safiyi, seorang pembuat roti di kota itu, mengatakan jumlah orang yang menunggu roti di depan toko rotinya semakin meningkat dari hari ke hari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement