Senin 08 Nov 2021 21:52 WIB

Mahkamah Agung AS akan Sidangkan Kasus Pengintaian Muslim

Muslim AS merasa dilecehkan selama 15 tahun terakhir.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Mahkamah Agung AS akan Sidangkan Kasus Pengintaian Muslim
Foto:

Pejabat itu telah meyakinkan mereka yang berkumpul bahwa badan tersebut tidak akan mengirim pemantau rahasia ke dalam komunitas. "Potensi penyalahgunaan sangat luar biasa besar," kata Fazaga tentang klaim keamanan nasional FBI yang luas.

"Bayangkan meletakkan alat perekam di kamar pengakuan di gereja Katolik? Bayangkan mereka dapat melakukan ini di tempat yang dinilai aman, orang-orang mempercayai pemimpin agama mereka, orang-orang datang dan berbagi seluk-beluk paling intim mereka dengan kami," kata Fazaga kepada Aljazirah.

"Bagi pemerintah untuk memiliki akses ke jenis keadaan ini tanpa alasan yang baik, itu sangat berbahaya dan sangat merusak," tambahnya.

Gugatan 2011 mencatat tidak ada hukuman yang datang dari pengintaian Monteilh. Namun, beberapa jamaah mengambil langkah sendiri untuk melaporkan Monteilh kepada pihak berwenang.

Ketika perincian lebih lanjut dari pengawasan FBI terungkap, terutama ketika Monteilh mengumumkan ke publik pada 2009, Fazaga mengatakan ketidakpercayaan terhadap penegakan hukum, dan di dalam komunitas Muslim di Orange County, jadi menjalar. Menurutnya, tanpa akuntabilitas dari pemerintah, lingkungan itu sebagian besar tetap tidak berubah.

"Elemen terpenting dalam hubungan manusia yang sehat adalah kepercayaan. Dan ketika Anda mengikis kepercayaan itu, Anda benar-benar tidak dapat memiliki komunitas yang sehat. Orang-orang mulai ragu. Mereka mulai curiga dan kemudian mereka mulai menjauhkan diri," ujar Fazaga.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement