"Kami beribadah di Rumah Sakit Hurley, di kapelnya, dan kami beribadah di rumah kami. Itu adalah komunitas Muslim Ortodoks Flint. Kami mencoba beribadah bersama dengan Nation of Islam tetapi ada penolakan dari mereka terhadap, dalam tanda kutip, Muslim kulit putih. Saat itulah kami mulai pergi ke rumah sakit dan ke rumah kami," kata Malik, dilansir di Flint Beat, Selasa (2/11).
Dalam pandangan Malik tentang Islam, tidak ada diskresi (kebebasan mengambil keputusan) mengenai nilai seseorang berdasarkan etnisitasnya. Menurutnya, Islam tidak mengakui itu. Namun Muslim, kata dia, sebagai manusia, memang cenderung membuat perbedaan ini tetapi karena agama dan cara hidup.
"Tidak ada dalam hadits nabi yang membenarkan itu," katanya.
Pada 1985, anggota dari apa yang kemudian menjadi Pusat Islam Flint (Islamic Center of Flint/ICF) membeli sebuah bangunan bekas Cabana Club di Flint Township di Dyewood Drive. Ruang tersebut digunakan oleh Muslim Flint hingga 1995. Pada tahun tersebut ICF secara resmi dibuka di Corunna Road di Swartz Creek, sekitar 20 hingga 30 menit berkendara dari Flint.
Keputusan itu menyebabkan keretakan lain dalam komunitas Muslim. Seperti yang dijelaskan Malik, Muslim Afrika-Amerika yang tinggal di Flint memutuskan menetap di Flint ketimbang melakukan perjalanan ke Swartz Creek beberapa kali sepekan.