Rabu 03 Nov 2021 22:25 WIB

Lindungi Anak Dari LGBT

Kampanye LGBT menyasar anak.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Lindungi Anak Dari LGBT. Foto: Ilustrasi komunitas LGBT India
Foto:

Selain itu menurut Prof Armai adanya kepedulian warga terhadap anak menjadi faktor utama dalam pengawasan dan menyelamatkan anak-anak dari perilaku LGBT. Karena itu menurutnya warga harus saling mendukung setiap tumbuh kembang anak di lingkungannya.

Dihubungi terpisah direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Kementerian Agama, Isom Yusqi mengatakan untuk sekolah di bawah naungan Kementerian Agama atau madrasah telah mempunyai kurikulum yang berisi materi tentang bahayanya LGBT. Materi tersebut sebagai upaya membentengi para siswa agar terhindar dari perilaku penyimpangan seksual.

 "Sudah ada itu di mata pelajaran akidah akhlak tentang larangan liwath atau LGBT. LGBT menurut agama Islam dilarang. Siswa-siswi Madrasah tidak boleh melakukan atau ikut-ikutan komunitas-komunitas yang diharamkan," katanya. 

Ia pun meminta agar para guru dan orang tua terus mengawasi aktivitas siswa terutama dalam menggunakan media sosial serta mengontrol pergaulan anak. 

Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud), Jumeri tidak memberi penjelasan saat dimintai tanggapan tentang  gencarnya kampanye LGBT di lingkungan sekolah. Ia juga tidak menjawab tentang belum adanya kurikulum pendidikan seks untuk siswa yang menegaskan tentang LGBT sebagai penyimpangan seksual. Menurut Jumeri hal itu menjadi kewenangan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud. "Ini ranah balitbang," katanya. 

Ketua Departemen Dakwah PP Nasyiatul Aisyiyah, Elisa Kurnia mengatakan sebagai organisasi yang menjunjung tinggi kehormatan perempuan, Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah sangat menentang LGBT. Selain itu Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah juga secara konsisten terus memberikan edukasi kepada para penyintas yang ingin kembali kepada fitrahnya.

"LGBT tidak sesuai dengan prinsip Maqashid as Syariah dan tentunya bertentangan dan kita akan terus edukasi. Perilakunya boleh kita juhi tetapi orang-orang yang memang ingin datang ingin diberikan treatment maka itu akan kita rangkul,” kata Elisa. 

Ia mengatakan ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah LGBT. Diantaranya yakni menjadikan keluarga sebagai basis utama perlindungan dari LGBT. Perlunya mengikuti kelas-kelas pra nikah sebagai bentuk kesiapan dan kemampuan mengelola keluarga. Selain itu menurutnya pentingnya  memperhatikan pola asuh yang baik dalam keluarga. Memahami dan mengenali tahap-tahap dan perkembangan sesksual anak sebagai langkah preventif. 

Elisa juga mengatakan pentingnya mengenali kelompok rentan yang ada di masyarakat, seperti orang-orang yang sudah lama tidak bertemu dengan lawan jenis dan terutama orang-orang yang mengalami kecewa dalam hal yang bersifat hubungan. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement