REPUBLIKA.CO.ID,MALATYA—Gempa berkekuatan 6,8 SR yang mengguncang Malatya, Turki pada Januari 2020 silam telah merusak Masjid Agung Battalgazi dan membuatnya tertutup hingga kini. Masjid berusia 800 tahun itu kini masih berada dalam restorasi sebelum dibuka kembali untuk umum.
Masjid yang berada di distrik Battalgazi itu dibangun pada 1224, saat masa pemerintahan Seljuk Aladdin Kayqubad I, dan menjadi satu-satunya bangunan peninggalan Seljuk yang masih eksis. Masjid yang memiliki desain dari tradisi arsitektur khas Seljuk ini dibuat dari baru bata dan memiliki tempat ibadah khusus untuk misim panas dan musim dingin.
Restorasi masjid dimulai pada 5 Maret lalu. Lima puluh lengkungan diamankan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan keruntuhan sebagian yang mungkin disebabkan oleh gempa susulan setelah gempa. Renovasi ini juga mencangkup pembongkaran atap kayu, peleburan timah, penyuntikan pada dinding bodi dan grouting sanggahan.
Produksi bata, insulasi dan fabrikasi logam timbal di kubah utama serta konstruksi penopang masih berlangsung. Pekerjaan yang dilakukan Direktorat Yayasan Regional Malatya ini dijadwalkan selesai pada Mei 2022.
Direktur Regional Yayasan Malatya Adem Bacanlı mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) bahwa masjid tersebut adalah artefak leluhur yang dibangun di dalam tembok kota Battalgazi dan mereka berusaha untuk memastikan bahwa bangunan itu dapat bertahan untuk generasi mendatang.
"Dengan melakukan perbaikan dengan mortar kapur hidrolik dalam pendekatan penguatan, kami berusaha untuk membuatnya berdiri selama bertahun-tahun lagi. Kami juga mencari cara untuk melestarikan ubin asli masjid,” ujarnya.
Renovasi tersebut ditaksir membutuhkan angka awal sekitar 10,6 juta TL (Rp 15 miliar), kata Bacanlı, melanjutkan bahwa angka itu mungkin meningkat seiring berjalannya perbaikan demi mencapai hasil yang terbaik dan menjaga eksistensi artefak leluhur.
Masjid Agung Battalgazi adalah salah satu simbol kota, kata Bacanlı. “Artefak ini telah bertahan hingga hari ini dan kami bertujuan untuk mempersembahkannya untuk dapat terus hadir hingga ratusan tahun lagi.”
“Kita akan sekali lagi dapat melihat masjid yang indah di mana kita dapat beribadah dengan kagum. Untuk tujuan ini, semua orang di Direktorat melakukan yang terbaik yang mereka bisa."
Sumber:
https://www.dailysabah.com/life/history/800-year-old-mosque-sees-restoration-after-earthquake-damage