Karim juga mendesak media internasional memainkan peran dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia atas Muslim atau komunitas mana pun di India. Pasalnya, wartawan sangat aktif selama kekerasan sektarian baru-baru ini di Bangladesh menyusul unggahan di media sosial yang merendahkan Alquran di sebuah kuil Hindu di distrik timur-pusat di Comilla pada 13 Oktober lalu.
Sementara itu, warga dari kedua negara juga mengungkapkan pandangan mereka terkait konflik tersebut. Kepada Anadolu Agency, warga dari kedua negara itu mengatakan umat Hindu dan Muslim, serta masyarakat dari komunitas lain di wilayah tersebut, telah hidup damai selama berabad-abad.
Seorang siswa sekolah menengah di distrik Barguna, Bangladesh selatan, Arman Mahin, mengatakan mereka terkadang menghadapi beberapa insiden kekerasan komunal yang tidak terduga di India dan Bangladesh. Hal ini membuat mereka terkejut.
"Tetapi kebanyakan dari kita percaya pada perdamaian dan cinta dan selalu ingin hidup bersama untuk keyakinan dan agama satu sama lain," ujar Mahin.
Waliur Rahman, seorang penduduk di ibu kota daerah Paltan, Dhaka, mengatakan setelah kekerasan komunal di Bangladesh, pemerintah dan individu di sana bergegas membantu umat Hindu dan membangun rumah dan kuil yang rusak. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan pembayaran tunai yang besar dan menangkap ratusan tersangka yang melakukan pelanggaran.