REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Sebuah video yang menampilkan seorang mahasiswi Muslimah bermain basket ditonton jutaan kali di platform daring. Jamad Fiin, nama bintang basket ini, berhasil mengubah pandangan masyarakat luas tentang wanita Muslim dan dunia olahraga.
"Ada satu video yang diunggah sepupu saya dan itu menjadi viral. Rupanya, tidak ada yang pernah melihat gadis Muslim bermain basket, terutama mengenakan jilbab dan pakaian tradisional kami. Itulah mengapa video itu menjadi sangat ramai," kata dia dikutip di BBC, Ahad (31/10).
Di masa lalu ketika ia tumbuh dewasa, ia menyebut selalu mencari sosok yang bisa dijadikan sebagai alasan agar orang tuanya mengizinkan bermain basket. Kini, ia ingin gadis-gadis Muslim di luar sana yang sedang tumbuh dewasa dapat melihatnya sebagai alasan yang sama.
Hal ini merupakan sesuatu yang ia harapkan ketika masih muda. Kepiawaian yang ditunjukkan Jamad dalam bermain basket di video yang beredar kini menginspirasi wanita muda Muslim lainnya di AS. Tak hanya itu, ia juga berhasil mengubah pandangan orang tentang wanita Muslim.
"Sekarang banyak orang melihat seorang gadis Muslim melakukan olahraga, dan mereka tidak terkejut lagi. Tidak ada yang secara otomatis berpikir kami tidak pernah pergi ke luar rumah atau terpaku pada stereotip yang diberikan orang," lanjutnya.
Atlet perguruan tinggi dari Boston, AS, ini lantas menggunakan ketenaran barunya untuk menginspirasi generasi pemain baru dengan menjalankan kamp atau pelatihan bola basketnya sendiri. Jamad berusaha semampunya dalam menyebarkan kecintaannya pada permainan ini ke generasi baru.
"Saat membuka tempat olahraga itu, saya melihat banyak gadis Muslim yang lebih muda bermunculan dan saya tidak ingin bermain melawan mereka. Saat itulah saya memutuskan untuk mengajari mereka," ujarnya.
Dengan penuh ketekunan, Jamad mengajari mereka bagaimana cara menggiring bola, menembakkan bola ke arah ring, dan hal lain seputar basket. Saat itu juga muncul mimpinya yang baru, menjadi pelatih.
Ia merasa bola basket telah membuatnya menjadi orang yang ada di saat ini. Dahulu ia hanyalah seorang gadis pemalu. Namun, basket membantunya keluar dari zona nyaman dan mencari lebih banyak teman.
Jamad pun dengan senang hati membagikan ceritanya kepada siapa pun yang bertanya dengan harapan lebih banyak gadis merasa terinspirasi. Bahkan, jika mereka tidak bermain bola basket, cerita hidupnya diharap bisa membantu mereka merasa lebih berdaya.
"Anda tidak harus menjadi apa pun yang diperintahkan masyarakat, seperti stereotip yang ada di awal. Anda tidak harus menyerah pada stereotip itu," tuturnya.
Ia meyakini, setiap orang dapat melampaui dan melakukan apa pun yang mereka inginkan, mencoba segala sesuatu yang ada di dunia. Terakhir, ia mengajak setiap orang untuk menjadi diri sendiri.
https://www.bbc.com/news/av/world-us-canada-59090127