REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini sudah merampungkan konstruksi terowongan silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta. Terowongan silaturahim tersebut siap dimanfaatkan dan dapat diharapkan dapat mewujudkan toleransi.
"Terowongan silaturahim ini kan ya seperti toleransi yang satunya Natal dan satunya Lebaran. Jadi menghubungkan tempat peribadatan dan kita menyediakan fasilitas yang bisa digunakan bersama," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, saat melakukan press tour dengan media di Terowongan Silaturahim, Senin (25/10).
Diana menuturkan pada dasarnya terowongan tersebut dibangun dengan tujuan untuk memfasilitasi ruang parkir bagi kedua jamaah di Masjid Istiqlal Gereja Katedral Jakarta. Diana mengatakan, fasilitas di basement Masjid Istiqlal memiliki kapasitas hingga 500 unit mobil.
"Kapasitas parkir di Masjid Istiqlal ini dapat digunakan dari dua tempat ibadah ini," tutur Diana.
Diana mengharapkan nantinya saat ada perayaan besar umat Islam atau Katolik dapat sama-sama menggunakan fasilitas parkir tersebut dengan adanya terowongan yang menghubungan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
Untuk itu, Diana mengharapkan dengan adanya terowongan silaturahim tersebut dapat menjadikan kebanggan Indonesia karena mewujudkan toleransi.
Letak pintu masuk terowongan silaturahim, jarak terdekatnya dari gerbang Masjid Istiqlal sekitar 16 meter. Pintu masuk terowongan tidak jauh dari Gate 6 Gerbang Masjid Istiqlal.
Sementara itu pintu masuk terowongan silaturahim yang berada di Gereja Katedral jaraknya kurang lebih 32 meter dari gereja. Lokasi pintu masuk terowongan tak jauh dari bagian depan gereja yang bersebrangan langsung dengan Masjid Istiqlal.