Detik-detik pembunuhan
Pada pagi hari 30 September 2000, Mohammad meninggalkan kamp pengungsi Al-Bureij bersama ayahnya ke pusat kota Gaza untuk mendapatkan mobil keluarga baru. "Mohammad menginginkan mobil yang lebih besar dan lebih indah," kata Jamal.
"Kami keluar bersama untuk mencari mobil pilihannya, tapi kami tidak menemukannya. Jadi, kami memutuskan kembali lagi untuk mencari apa yang diinginkan Mohammad dan membelinya," kenang Jamal.
Namun, pencarian Mohammad untuk mobil baru terhenti oleh tembakan tentara Israel yang menargetkan demonstran Palestina di Gaza saat intifada kedua memasuki hari kedua. Para pemuda menutup jalan sebagai protes, termasuk jalan yang digunakan Jamal dan putranya untuk kembali ke rumah.
Karena konfrontasi, pasangan itu harus berjalan di sepanjang tepi jalan agar aman saat mereka menunggu kendaraan untuk membawa mereka pulang. Saat pasangan itu mendekati area konfrontasi, mereka dikejutkan oleh tembakan intens yang diarahkan pada mereka.
Satu-satunya pelarian dari rentetan peluru yang bisa mereka temukan adalah bersembunyi di balik beton silinder di sebelah dinding seperti yang terlihat dalam rekaman yang menjadi viral. Jamal awalnya mengira penembakan itu tidak akan berlangsung lama. Namun, penembakan semakin intensif seperti "hujan deras," kenangnya.
Satu-satunya perhatian Jamal adalah melindungi putranya dari peluru tajam. "Saya kena peluru," katanya, mengutip perkataan putranya.