REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi menyatakan harapannya agar situasi di Afghanistan akan segera stabil. Saudi juga menegaskan dukungannya kepada rakyat Afghanistan dalam pilihan mereka, serta menjaga kedaulatan mereka.
Dalam pidato yang disampaikan selama Konferensi Dukungan Afghanistan, perwakilan tetap Kerajaan di Jenewa Abdulaziz Al-Wasel menyebut tidak akan mencampuri urusan dalam negeri Afghanistan. Kerajaan mendukung kontribusi konstruktif yang memimpin negara menuju pencapaian pembangunan dan kesejahteraan rakyat Afghanistan, jauh dari campur tangan asing.
Dilansir di Al Riyadh Daily, Senin (13/9), ia mengungkapkan harapan Kerajaan terhadap pemerintah baru, pemerintah sementara, dapat memimpin upaya membangun negara dengan cara yang meningkatkan keamanan dan stabilitas. Pemerintahan yang ada juga diharap dapat memimpin negara tersebut menuju masa depan yang makmur dan memenuhi aspirasi rakyat Afghanistan.
Afghanistan disebut sedang melalui era baru dalam sejarahnya, yang mempertaruhkan keamanan, stabilitas, serta integrasi positif dan efektifnya ke dalam komunitas internasional.
Dia menekankan, penyelesaian atas penyebab konflik dan perang dapat mencegah memburuknya krisis kemanusiaan internasional, berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran keamanan, serta kemakmuran dunia.
Baca juga : Kisah Mualaf Amerika Hidup di Negara Muslim
Hal ini juga disebut dapat menghalangi jalan bagi kelompok teroris untuk mengeksploitasi daerah rapuh yang menderita ketidakstabilan sebagai tempat berlindung yang aman. Operasi kriminal mereka dapat mengancam keamanan dan stabilitas negara, kawasan, bahkan dunia.
Terakhir, Al-Wasel meminta semua orang di Afghanistan meninggalkan kekerasan, menjaga keamanan di masyarakat Afghanistan, membangun perdamaian yang memenuhi aspirasi dan harapan rakyat Afghanistan. Setiap pihak diminta menghormati hak hidup dalam keamanan dan martabat.
http://alriyadhdaily.com/article/cb6c1203b21e4f1d916fd2431fae3fc0