"Ketika kita bekerja sebagai perawat, tugas kita untuk menyembuhkan orang lain. (Mampu memakai jilbab) sejajar dengan apa yang kami yakini dengan (tugas kami) membantu orang. Itu adalah sesuatu yang ada di hati kami, dan akhirnya kami bisa mempraktikkannya, menjadi bagian dari komunitas ini," ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh perawat berusia 33 tahun, Aishah Sulaiman, yang merasa sangat senang mendengar berita itu. Aishah bekerja di rumah sakit umum di Singapura.
"Ini bukan (halangan) bagi saya untuk menjalankan tugas saya sekarang, tetapi (bisa memakai jilbab) akan membuat perjalanan bolak-balik lebih nyaman," kata Aishah.
Dia meyakini sebagian besar perawat Muslim di negara itu telah menantikan kabar dibolehkannya jilbab bagi mereka. Hal itu terutama ketika mereka melihat petugas kesehatan di negara lain diperbolehkan memakai jilbab dengan seragam kerja mereka.
"Berita ini penting bagi saya karena saya seorang Muslim yang taat. Saya berharap saya bisa memakai jilbab di tempat kerja karena itu wajib bagi saya sebagai seorang wanita Muslim," tambahnya.