Kamis 26 Aug 2021 17:54 WIB

Rekomendasi MUI untuk Pemerintah Terkait Penanganan Covid-19

MUI mendorong pemerintah memperhatikan kesehatan dan keselamatan para ulama.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Rekomendasi MUI untuk Pemerintah Terkait Penanganan Covid-19. Petugas kesehatan mengecek kesehatan warga sebelum penyuntikan vaksin COVID-19 di GOR Trisanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (26/8/2021). Serbuan Vaksin COVID-19 oleh TNI Angkatan Laut Koarmada II Surabaya tersebut menargetkan sebanyak 30.000 vaksin untuk masyarakat Kabupaten Tegal guna pengendalian penyebaran COVID-19.
Foto:

"MUI mendorong pemerintah menghentikan penerbangan dari luar negeri yang dinilai sebagai negara asal virus corona, seperti dari China dan India, serta mengawasi secara ketat para pendatang dari berbagai belahan dunia agar virus corona yang terus menerus bermutasi tidak menular terhadap masyarakat Indonesia dan dapat dicegah sedini mungkin," ujar Buya Amirsyah.

Ia mengatakan, MUI juga mendorong pemerintah mengevaluasi dan memperbaiki system pemulasaraan dan penguburan jenazah bagi yang beragama Islam agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Jangan sampai terjadi benturan antara sikap dan pemikiran masyarakat khususnya keluarga ahli mayit dengan petugas pemulasaraan serta petugas keamanan sebagaimana yang sering terjadi.

MUI melihat dampak Covid-19 menyebabkan semakin banyaknya pengangguran akibat terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Oleh karena itu, pemerintah harus lebih fokus kepada penyerapan tenaga kerja dalam negeri dan menghentikan tenaga kerja dari luar negeri.

"MUI juga meminta kepada pemerintah melakukan pembatasan tenaga kerja asing seperti dari China, dengan mempertimbangkan banyak tenaga kerja lokal yang memiliki kompetensi di bidangnya, sehingga komitmen negara untuk mengatasi pengangguran dan membuka lapangan kerja dapat dilakukan secara konkret," ujarnya.

Ia menyampaikan MUI mendorong pemerintah memperhatikan kesehatan dan keselamatan para ulama. Karena para ulama adalah garda terdepan yang paling banyak berhadapan dengan umat dalam menghadapi masalah Covid-19 dan turut mengatasi dampaknya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement