“Oleh karena itu, uang logam tersebut disita untuk kepentingan Departemen Pariwisata dan Purbakala sesuai dengan perlindungan Undang-Undang Purbakala No. 117 Tahun 1983 dan perubahannya,” tuturnya. 

Kepala Administrasi Pusat Pelabuhan dan Unit Arkeologi di Dewan Tertinggi Purbakala Hamdi Hammam menambahkan bahwa koin yang coba diseludupkan itu berasal dari era sejarah yang berbeda. Koin-koin yang disita tersebut antara lain satu dinar dari era Abbasiyah dengan tulisan dalam aksara Kufi, 24 koin bundar dari era Ottoman dan era Sultan Hussein Kamel, di samping satu koin emas yang dibuat di Mesir pada tahun 1255, dan 8 koin yang berasal dari masa pemerintahan Raja Fouad I, termasuk koin emas dengan gambar raja dan satu lagi yang berasal dari era Raja Farouk.

Sementara itu, Otoritas Saudi telah menggagalkan lebih dari 1.000 upaya penyeludupan barang-barang terlarang ke Kerajaan selama paruh pertama tahun ini, sebuah laporan oleh Otoritas Zakat, Pajak dan Bea Cukai mengungkapkan pada hari Rabu. Di antara barang selundupan yang disita adalah lebih dari 126 juta pil narkotika, dan lebih dari 19.000 kilogram obat-obatan seperti ganja, heroin dan kokain serta lebih dari 60.000 botol anggur dan lebih dari 81.000 liter minuman keras, kata laporan itu.

Otoritas memproses lebih dari 39 juta ton barang yang datang ke Kerajaan dengan nilai total lebih dari SR302 miliar (Rp. 1,1 triliun) dan lebih dari 36 juta ton barang diekspor melalui pelabuhan pabean dengan nilai total lebih dari SR128 miliar (Rp. 491 miliar).

Menurut statistik otoritas, pelabuhan telah menyelesaikan lebih dari 2,3 juta transaksi impor, ekspor, ekspor ulang, dan transit, selain menyelesaikan prosedur lebih dari 1,1 juta peti kemas. Selama periode yang sama, pelabuhan pabean memproses lebih dari 1 juta kendaraan yang berangkat dan 1,1 juta kendaraan yang datang.

Pada periode yang sama, otoritas menerima lebih dari 580.000 deklarasi pajak dan zakat dari semua pejabat bisnis yang tunduk pada peraturan pajak, sementara tim pengatur dan inspeksi melakukan 153.000 kunjungan inspeksi di seluruh wilayah dan kota Kerajaan. Inspeksi ini berhasil mendeteksi lebih dari 20.000 pelanggaran zakat dan pajak dan menjawab sekitar 9.000 komunikasi melalui metode pelaporan resmi yang disetujui oleh otoritas, terutama aplikasi PPN dan situs web (zatca.gov.sa).

Sebagai bagian dari upaya otoritas selama paruh pertama tahun 2021 untuk meningkatkan kesadaran warga tentang berbagai peraturan dan prosedurnya, ia mengadakan sekitar 60 lokakarya yang menargetkan individu, peminat, dan pembayar pajak.

Sumber: 

https://www.egypttoday.com/Article/4/107009/34-antique-coins-seized-at-Cairo-International-Airport

Dea Alvi Soraya