Senin 02 Aug 2021 15:58 WIB

Kisah Prank dari Raja Idrus Markonah Hingga Akidi Tio

Sejarah prank elite sepanjang republik

Joker si tukang tipu dengan sejuta wajah
Foto:

Kisah Harta Karun Batu Tulis di Masa Megawati

Kemudian di masa Presiden Megawati muncul kisah pula yang serupa tapi tak sama. Pada suatu hari tiba-tiba muncul berita saol kasus pembongkaran tanah di dekat prasasti kuna peninggalan zaman Pajajaran di Istana Batutulis, Bogor. Tak tanggung-tanggung, kasus ini melibatkan sosok menteri Agama Said Agil Munawar.

Kala itu dikatakan, pembongkaran tanah di sana untuk mencari harta karun berupa batangan emas peningalan Presiden Sukarno. Kasus ini kemudian oleh Megawati ditutup dengan memerintahkan pembongkaran tanah dihentikan.

photo
Prasasti batu di zaman dahulu. 

Republika pada kasus Batutulis pada 21 Agustus 2002 menulis seperti ini:

Kasus Pencarian Harta di Situs Batutulis: 'Gunakan Cara Rasional'

JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar penggalian dan polemik mengenai harta karun di situs prasasti Batutulis, Bogor, Jawa Barat, dihentikan. MUI juga mengimbau pemerintah menggunakan cara-cara rasional dalam menyelenggarakan negara.

''Masalah bangsa ini terlalu besar, sehingga dalam penyelenggaraan negara, pemerintah jangan bertumpu pada hal-hal yang irasional, tetapi dengan kerja keras dan rasional,'' kata Sekjen MUI Din Syamsuddin usai rapat MUI di Jakarta, kemarin (20/8). 

Ketua MUI H Amidhan menyatakan penggalian harus dihentikan karena banyak tuntutan dari masyarakat. Sedangkan polemik yang terjadi dikhawatirkan bisa melebar ke masalah lain yang tak diinginkan. ''Nanti akan muncul tudingan bahwa Islam itu irasional, padahal agama Islam justru mendukung penggunaan akal atau rasionalitas,'' kata dia.

Ketua Umum MUI KH Ahmad Sahal Mahfudz, seperti dituturkan Sekretaris MUI Ichwan Sam, telah menemui Menteri Agama Said Agil Husein Al Munawar untuk klarifikasi sekaligus menyampaikan saran khusus MUI, belum diketahui apa pembicaraan keduanya. Di tempat terpisah Presiden Partai Keadilan Hidayat Nur Wahid menduga kemungkinan ada pihak yang menjebak Menag melalui ''orang pintar''. Dia juga sangat menyayangkan terjadinya kasus ini.

''Namun, kita harus pahami dan hargai niat yang tulus dari beliau untuk berupaya keluar dari krisis ini,'' ujar Hidayat. Sedangkan, anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Noer Muhammad Iskandar SQ mengatakan sepantasnya Menag meminta maaf kepada masyarakat secara terbuka agar kasus ini jelas. 

Kemarin, Presiden Megawati Soekarnoputri membantah bahwa dirinya telah mengizinkan Menteri Agama atau siapa pun untuk mencari harta karun dengan cara menggali situs prasasti Batutulis. ''Batutulis, 'kan, di depan mata saya, kalau saya harus memberi izin, kenapa harus memberi izin kepada orang lain,'' kata Presiden Megawati seperti dikutip oleh Wakil Sekjen DPP PDIP Pramono Anung usai rapat pleno DPP PDIP yang dipimpin Megawati di kantor DPP PDIP, Jakarta, saat itu.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement