REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mazlinah Binte Haji Mohammad Noor, 55 tahun, terkejut dengan kenyataan sulitnya mencari pekerjaan sebagai guru di Selandia Baru. Padahal, di negara tersebut membutuhkan banyak tenaga pengajar.
Lebih dari 200 lamaran dikirimnya, namun Mazlinah, hanya memperoleh kesempatan lima kali wawancara, itupun bukanlah pekerjaan tetap. Suaminya, yang merupakan warga negara Selandia Baru, David Blocksidge percaya ada masalah yang dihadapi istrinya.
David meminta istrinya untuk bertanya mengapa lamarannya diacuhkan oleh sekolah-sekolah. Ia menyimpulkan ada kemungkinan istrinya menjadi korban Islamofobia.
Mazlinah yang mengenakan hijab mengaku pernah diacuhkan dalam salah satu sesi wawancara."Saya mencoba untuk tenang dan profesional, tapi saya merasa sudah dinilai dari nama dan apa yang saya kenakan,"kata dia seperti dilansir Newstalkzb, Ahad (18/7).