REPUBLIKA.CO.ID, BULUNGAN -- Kondisi geografis Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), begitu luas dengan bentang jalan yang sangat panjang.
Selain itu, Bulungan memiliki tujuh aliran sungai induk, 15 gunung dan 201 pulau besar dan kecil.
"Tentu juga jarak antara satu kampung ke kampung yang lain butuh waktu berjam-jam dan tenaga yang ekstra dalam melewati jalan yang tidak bersahabat untuk sampai ke medan dakwah. Untuk itu, para dai sangat membutuhkan sarana penunjang yaitu kendaraan bermotor," terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Kaltara, M Nor Komara, Jumat (16/7).
"Untuk itu, BMH melalui kepercayaan umat dalam bentuk dana zakat dan infaq hadirkan motor untuk dakwah dai tangguh kian aktif dan progresif," sambungnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Motor dakwah untuk dai tangguh ini diserahkan kepada Ustadz Khuluqun Adzim. Dai muda yang aktif berdakwah dari satu lokasi ke lokasi ini. Ia kini lebih ringan tugasnya karena bisa mengendarai kuda besi dari BMH.
Bertempat di kantor BMH Gerai Bulungan di Jalan Salak, penyerahan bantuan dakwah berupa motor untuk dai tangguh BMH dilakukan.
Ustadz muda yang sabar dan selalu tersenyum ini merasa bahagia dan terbantu dengan adanya program motor dai tangguh Laznas BMH Perwakilan Kaltara. Dia mengucapkan terima kasih banyak kepada tim BMH saat penyerahan sepeda motor dai.
"Semoga dengan bantuan motor ini kami selaku dai dapat lebih maksimal dalam berdakwah mensyiarkan agama ini hingga ke pelosok dan pedalaman yang ada di Bulungan. Terima kasih banyak kepada BMH Kaltara dan donatur yang selalu menyokong keberadaan dai selama ini," ungkap ustadz yang pernah belajar di Pondok Pesantren Gontor itu.
"Program motor dai tangguh ini sangat luar biasa membantu para dai dalam rangka kian totalitas membina masyarakat di daerah pedalaman. Karena mereka bisa kapan saja dan di mana saja menjangkau masyarakat yang haus akan pembinaan," jelas Koordinator BMH Gerai Bulungan M Irianto.
"BMH senantiasa berkomitmen untuk selalu menyokong dakwah para dai tangguh di pedalaman," tutup Irianto.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
