REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Alquran memandang kesehatan manusia secara holistik. Konsep kesehatan manusia dalam Alquran tidak hanya sebatas membahas fisiknya saja, namun juga membahas tentang aspek- aspek rasional, psikis, hati bahkan juga ruhaniahnya.
Hal ini terungkap dalam kajian fiqih kepemimpinan secara virtual, yang digelar Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, dengan tema pembahasan 'Bagaimana Al Qur’an Memandang Kesehatan Manusia', Selasa (13/7) kemarin.
Menurut Pembina Kampung Muslim di Melbourne, Australia, Dr Muhammad Yahya PhD, bagaimana Alquran memandang kesehatan manusia secara holistik --setidaknya-- tercermin dari perhatian yang sangat keras terhadap berbagai aspek kesehatan.
"Sebut saja soal makanan, karena sifat holistiknya, Al Qur’an tidak hanya memberikan perhatian yang sangat keras terhadap kehalalan makanan, tetapi juga kualitas, termasuk bagaimana prosesnya," jelas Yahya dalam paparannya.
Dalam konteks ini ia mencontohkan penyembelihan/ pemotongan hewan yang akan berpengaruh terhadap kualitas daging yang akan dikonsumsi.
Dimana aspek- aspek tersebut tak sekedar akan berpengaruh langsung terhadap kesehatan fisik namun juga akan terhubung pada kesehatan ruhani.