REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran merupakan kalam Allah SWT. Membacanya merupakan sebuah ibadah yang sarat keutamaan bagi Muslimin. Mengamalkannya pun adalah suatu ikhtiar yang harus diupayakan terus-menerus.
Alquran disikapi secara berbeda-beda oleh umat manusia. Hal itu disinggung dalam surah Fathir ayat 32. Firman Allah Ta’ala itu menjelaskan, ada tiga golongan yang berlainan dalam menyikapi Kitabullah.
Ayat tersebut berarti, “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.”
Yang terbaik
Ayat ke-32 dari surah Fathir itu menegaskan, golongan yang terbaik dalam menyikapi Alquran ialah mereka yang beriman dan beramal saleh. Amalannya adalah kebajikan-kebajikan yang diridhai Allah. Firman-Nya itu mengistilahkan orang-orang demikian sebagai “saabiqum bilkhairaati bi iznil laah.” Yakni, mereka yang “lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah.”
Dalam Tafsir Ringkas Kementerian Agama, kelompok tersebut tidak hanya gemar mengamalkan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Mereka pun selalu tergerak untuk sesegera mungkin mengerjakan kebaikan.
Berlomba-lomba dalam kemaslahatan, itulah tabiatnya. Di samping itu, golongan ini juga amat sedikit atau jarang berbuat salah. Sebab, Alquran dijadikannya sebagai pedoman hidup secara sungguh-sungguh.
View this post on Instagram
Pertengahan