Kamis 08 Jul 2021 16:02 WIB

Ramai-Ramai Kembangkan Aplikasi Haji Virtual

Aplikasi haji virtual populer di tengah pembatasan haji dan umrah selama pandemi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Haji virtual (ilustrasi)
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibadah haji tahun ini kembali dibatasi karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Otoritas Arab Saudi hanya mengizinkan 60 ribu jamaah lokal.

Melihat kondisi ini, pengembang perangkat lunak menciptakan aplikasi yang bertujuan untuk menciptakan kembali pengalaman mengunjungi kota suci melalui simulasi digital.

Baca Juga

Pada 2019, pengembang Jerman Bigitec Studio yang menciptakan aplikasi berfokus pada Islam termasuk Muslim 3D, merilis demo virtual Masjidil Haram dan Ka’bah. Popularitas aplikasi tersebut meningkat di tengah pembatasan haji dan umrah dan kini sudah diunduh lebih dari satu juta kali.

Hal ini mendorong pendiri Bigitec Studio kakak beradik  Suriah-Jerman Bilal dan Muhammad Chbib untuk memperluas penawaran digital. Versi terbaru Muslim 3D dijadwalkan rilis pada bulan September yang akan mencakup fitur gratis di mana pengguna bisa menjelajahi situs suci umat Islam yang biasanya dikunjungi selama haji. Termasuk Gunung Arafah, Mina, dan Muzdalifah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement