Rabu 30 Jun 2021 18:45 WIB

Serangan Islamofobia Jadi Makanan Muslim di Skotlandia

Serangan islamofobia paling banyak dialami oleh Muslimah.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Serangan Islamofobia Jadi Makanan Muslim di Skotlandia. Masjid di Skotlandia
Foto:

Ketua CPG dan pemimpin Buruh Skotlandia Anas Sarwar mengatakan bangga menjadi negara yang disambut dan toleran, tetapi jelas berapa banyak lagi pekerjaan yang harus dilakukan. "Ada orang-orang di Skotlandia yang merasa takut untuk meninggalkan rumah mereka karena takut akan serangan fisik secara verbal, menarik diri dari layanan publik dengan konsekuensi yang menghancurkan pada kesehatan dan pendidikan mereka dan merasa mereka adalah orang luar di negara mereka sendiri," kata Sarwar.

"Ini seharusnya membuat kita semua malu. Jelas bagi saya kita harus melipatgandakan upaya untuk menantang dan mengatasi kebencian dan prasangka. Ini membutuhkan politisi untuk bersatu dalam basis lintas partai, karena perang melawan kebencian adalah perjuangan kita semua," katanya.

Laporan tersebut ditulis oleh Profesor Peter Hopkins dari Universitas Newcastle, yang telah meneliti isu-isu rasialisme dan islamofobia di Skotlandia selama 20 tahun. Menurutnya, bukti yang diajukan untuk penyelidikan ini memperjelas bahwa Skotlandia memiliki serangkaian masalah yang sangat serius untuk ditangani sehubungan dengan islamofobia dan rasialisme sehari-hari.

“Islamofobia menembus semua domain masyarakat Skotlandia, tidak hanya terbatas pada satu konteks. Ini mengancam pendidikan, membatasi prospek pekerjaan, dan berdampak pada masalah sehari-hari termasuk kesehatan, kesejahteraan, dan perumahan. Sudah waktunya mengatasi masalah islamofobia Skotlandia daripada menyangkal keberadaannya," ujarnya.

Akhir tahun ini, ia akan melaporkan kemajuan Rencana Aksi Mengatasi Prasangka dan Membangun Komunitas Terhubung, yang diterbitkan pada 2017 dan termasuk tindakan untuk meningkatkan kesadaran akan kejahatan rasial dan mendorong pelaporan. "Kami akan mengembangkan strategi kejahatan rasial baru akhir tahun ini dengan berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan. Sebagai bagian dari ini, kami akan mempertimbangkan perlunya mendefinisikan Islamofobia, termasuk pertimbangan definisi Kelompok Parlemen Seluruh Partai Inggris," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement