REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Selama sekitar satu pekan, saluran berita Televisi telah menayangkan acara terkait polisi Uttar Pradesh (UP) yang menangkap orang dengan dugaan "conversion racket" di New Delhi. Disebutkan jaringan ini tersebar di seluruh India.
Polisi telah menangkap empat orang karena dugaan ini. Sementara media arus utama mengklaim bahwa lebih dari 1.000 orang telah menjadi korbannya, sejauh ini tidak lebih dari dua keluarga yang menuduh anak mereka pindah agama secara paksa, keduanya siswa sekolah tunarungu di Noida.
Dilansir dari laman Newslaundry, tim redaksi pergi ke lapangan untuk mencari informasi lebih lanjut terkait hal ini. Di lantai empat sebuah bangunan di Rumah Batla Delhi, sebuah papan nama mengidentifikasi penghuninya, "Mohd Umar Gautam, Ketua, IDC (Islamic Da’wah Centre)".
BACA JUGA: Curhat Jokowi, Disebut Plonga-plongo Sampai Bapak Bipang
Seorang wanita menjawab bel pintu. "Kami tidak ingin berbicara dengan media. Kamu tidak menunjukkan kebenaran," kata dia.
Menurut Regu Anti Teroris polisi UP yang menangkapnya pada 20 Juni, Umar merupakan pemimpin "conversion racket". Dia ditangkap bersama dengan Mufti Kazi Jahangir Kasmi, seorang karyawan IDC.