“Serangan ini di samping serangan harian yang terjadi. Misalnya mencegah azan dan mencegah staf teknis memperbaiki kabel rusak di pengeras suara atap masjid,” ucap dia.
Menurut dia, proyek baru ini bertujuan memperluas pengaruh dan kontrol atas fasilitas Masjid Ibrahimi dan halamannya. Rencana Israel merebut Masjid Ibrahimi sepenuhnya bertentangan dengan hukum internasional. Pada Juli 2017, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) memasukkan Masjid Ibrahimi dan Kota Tua Hebron dalam Daftar Warisan Dunia.
Proyek baru ini telah memprovokasi warga Palestina dan dapat memicu situasi di lapangan di Hebron. Gerakan warga Palestina yang menentang proyek tersebut telah dimulai. Kekuatan politik dan aktivis nasional di kegubernuran Hebron mengeluarkan seruan pada 16 Juni untuk menghadapi serangan Israel dan melindungi Masjid Ibrahimi dan Kota Tua.
Koordinator Komite Pertahanan Hebron Hisham al-Shabati menekankan perlunya melestarikan identitas dan struktur Masjid Ibrahimi yang diklasifikasikan sebagai bagian dari warisan dunia. “Proyek baru Israel akan membuat perubahan pada struktur dan bentuk arsitektur situs kuno ini sehingga memperkuat kontrol pemukim di atasnya,” kata dia.
Dia menambahkan proyek baru ini akan menyebabkan peningkatan serangan pemukim. Warga Palestina yang ingin mencapai Masjid Ibrahimi setidaknya harus melewati dua pos pemeriksaan militer.
https://www.al-monitor.com/originals/2021/06/israel-greenlights-controversial-project-hebrons-mosque
Ikuti Whatsapp Channel Republika
