Sebelumnya orang-orang menilai masuk perguruan tinggi yakni mencari universitas yang dapat dengan cepat masuk ke dunia kerja. Sementara lulusan atau program studi ilmu Agama selama ini dianggap susah untuk mencari kerja, dan kurang diminati.
"Satu sisi PTKIN harus memenuhi itu, harus profesional, pada saat yang sama unggul dalam iman dan takwa. Ini seperti beban ganda bagi PTKIN. Tapi kalau berakhlak mulia, profesinya juga bagus. Karena dia jujur, pekerja keras, tidak malas, dia akan sukses," kata Adian.
Sementara, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, bahwa PTKIN semakin diminati.
Menurutnya, ada sejumlah indikator yang bisa dilihat. Pertama, prosentase peserta yang melakukan daftar ulang pada Ujian Masuk (UM) PTKIN. UMPTKIN merupakan sistem seleksi nasional calon mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).
"Dengan capaian angka prosentase 75 persen pendaftar yang melakukan daftar ulang, maka saat ini PTKIN telah menjadi pilihan masyarakat," kata Dhani.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
