REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pendaftaran Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) tahun 2025 dibuka sejak 22 April hingga 28 April 2025. UM-PTKIN merupakan pola seleksi berbasis Sistem Seleksi Elektronik (SSE) yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Perguruan Tinggi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Siswa yang akan masuk perguruan tinggi akan mengikuti ujian ini pada 10-18 Juni 2025 mendatang. Koordinator Pokja SSE UM PTKIN, Haris Setiaji tidak menutup kemungkinan masih adanya joki. Jika panitia menemukan joki saat ujian, pihaknya akan mencegah kegaduhan.
"Jika ada joki supaya tidak gaduh, kita diamkan, tapi kita catat. Tapi dijamin gak lulus," ujar Haris saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Koordinator Pokja Penjaminan Mutu UM PTKIN, Prof Zulfahmi Alwi menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah kecurangan saat ujian. Apalagi, menurut dia, saat sekarang ini banyak cara untuk berbuat curang.
"Joki ini memang sekarang sudah banyak sekali kita temukan cara-cara yang sangat canggih ya. mulai dari kacamata, bahkan ada yang melalui behel," ucap Prof Zul.
Untuk mencegah hal ini, kata dia, pihaknya nanti akan melakukan pemeriksaan sebelum ujian, baik melalui metal detector maupun body checking.
"Di dalam pelaksanaannya kita akan mencoba memastikan bahwa setiap anak yang akan masuk dalam ruangan itu akan diperiksa secara menggunakan alat-alat kalau memungkinkan metal detector," kata Prof Zul.
"Kemudian kalau memungkinkan juga itu diperiksa dari sisi telinganya, supaya kita bisa mengidentifikasi apakah di telinga itu dia menggunakan informasi," jelas dia.
Dia menambahkan, pihaknya juga akan mengkaji lebih mendalam lagi berdasarkan temuan-temuan yang ada, sehingga pihaknya bisa memastikan dalam proses ujian tidak ada joki lagi.
"Dan sanksinya itu pasti, pertama otomatis tidak akan kita terima. Yang kedua kalau itu terkait dengan masuk pidana tentunya kita akan serahkan ke penegak hukum," ujar Prof Zul.
Dalam proses seleksi UM PTKIN, Ketua Panitia PMB Nasional PTKIN Prof Masnun Tajir menyampaikan bahwa target pendaftar tahun ini ditetapkan sebesar 125 ribu peserta untuk memenuhi 90 ribu kuota. Hasil ujian nantinya akan diumumkan pada 30 Juni sekitar pukul 10.00 WIB pagi.
Dia menyebut jalur ini sebagai momentum emas, khususnya bagi para siswa yang belum berhasil melalui jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN).
“UM PTKIN adalah kesempatan besar untuk melanjutkan pendidikan di kampus-kampus keagamaan unggulan. Kami terus mendorong semangat kolaborasi dan sinergi nasional agar proses seleksi berjalan sukses dan memberikan hasil terbaik,” kata Prof Masnun.
Sementara itu, Prof Arskal Salim kini menjabat sebagai Sekretaris Dirjen Pendis Kemenag berharap, calon mahasiswa yang ingin mendaftar di PTKIN mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, sehingga tidak salah mengambil jurusan.
"Kami harapkan agar bisa mempelajari betul-betul mana prodi-prodi yang mereka betul-betul inginkan," ucap Prof Arskal.
Agar tidak salah pilih, dia pun menyarankan kepada calon mahasiswa PTKIN untuk menggali informasi lewat website perguruan tinggi yang dituju dan melihat profil para alumninya.
"Itu kan profil-profil alumni itu bisa membantu para calon mahasiswa- mahasiswi untuk menentukan ini loh prodi yang saya mau daftar," kata dia.