Aysha menilai apa yang terjadi pada keluarga Afzaal merupakan pengingat masih adanya rasisme di Kanada. Masih ada kecemasan dan rasa takut yang dihadapi Muslim Kanada.
"Ketika saya melihat banyak pernyataan oleh kepemimpinan kota, provinsi dan federal, saya diingatkan lagi minimnya tindakan mereka," katanya.
Kanada, kata Aysha, membutuhkan pemimpin yang tidak hanya bersedia mengutuk rasisme dan kebencian anti-Islam, tetapi juga benar-benar melakukan sesuatu untuk itu.
"Keluarga saya terlihat seperti keluarga Afzaal. Orang tuaku kerap pergi jalan-jalan sore dan ibuku selalu memakai salwar kameez dengan bangga. Bisa saja kami yang jadi korban,"katanya.
"Sekarang tanggung jawab setiap orang Kanada untuk mengutuk, mempertanyakan, dan mengadvokasi perubahan, dimulai dengan percakapan di rumah dengan orang yang mereka cintai,"harapnya.