Selain itu, dari 667 santri, tercatat yang sudah lulus jalur SNMPTN ada 24 orang, jalur SPAN PTKIN 10 orang, jalur kedinasan 20 orang serta jalur luar negeri diterima di Mesir dan Maroko 55 orang. Sedangkan jalur SBMPTN masih dalam proses menanti pengumuman.
Kepada para santri yang diwisuda, Mulyadin berpesan agar ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Ponpes Husnul Khotimah bisa diamalkan agar bermanfaat.
‘’Anak-anakku, kebahagian seorang guru bila melihat anak-anak didiknya berhasil. Jadilah manusia yang wajar namun berjiwa besar, besar jasamu, besar amalanmu, besar cita-citamu dan kuat imanmu,’’ tukas Mulyadin.
Dalam acara itu, pakar sejarah dan peradaban, Ustadz Budi Ashari, juga menyampaikan orasi. Dalam orasinya, dia mengingatkan pentingnya ilmu dan membaca dalam kebangkitan peradaban Islam. Dia menyatakan, kemajuan peradaban Islam dahulu berbanding lurus dengan tingkat minat baca dan menulis di masa itu.
‘’Kebangkitan Eropa hanya mengambil pelajaran dari 30 persen buku peninggalan Islam. Sisanya hancur dibakar atau dibuang ke sungai saat Mongol menyerang daulah Abbasiyah,’’ tutur Budi.